Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UGM
Kab/Kota: Klaten, Senayan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Tangis Basuki Hadimuljono Pecah di UGM, Kenang Masa Kuliah 50 Tahun Lalu
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menangis di Universitas Gadjah Mada (UGM), mengenang masa-masa kuliahnya puluhan tahun lalu.
Tangis Menteri Basuki pecah tepatnya Ketika ia meresmikan gedung baru Program Studi (Prodi) Teknik Geologi UGM. Ia mengaku haru kala teringat kenangan saat mengenyam pendidikan tinggi di sana.
"Saya teringat 50 tahun yang lalu, saya dididik oleh UGM, oleh para guru-guru kami yang sekarang masih ada," kata Basuki sambil menyeka air mata, dikutip dari akun instagram resmi PUPR, Senin, 10 Juni 2024.
Dulu, 50 tahun yang lalu tidak bisa dibandingkan dengan sekarang karena tuntutannya memang sudah lain," ucapnya lagi, masih tersedu sesekali.
Basuki merasa bangga, fasilitas yang terbatas di zamannya berkuliah tidak menghalangi Prodi Geologi UGM untuk menghasilkan mahasiswa-mahasiswa berkualitas dan berhasil.
Itulah sebabnya, kata Basuki, besar harapan dia supaya kehadiran segala sarana infrastruktur baru kali ini dapat mendorong prestasi lebih gemilang lagi dari mahasiswa Prodi Geologi UGM dan kampus UGM secara menyeluruh.
"Dengan fasilitas yang lebih ini, saya pengen ke depan mahasiswa geologi khususnya dan UGM umumnya, menjadi lebih daripada yang apa yang dapat kita lakukan saat ini," kata dia.
Dilansir dari unggahan Instagram serupa, Kementerian PUPR umumkan peresmian sejumlah infrastruktur pendidikan. Di antaranya, Gedung Stasiun Lapangan Geologi Prof R Soeroso Notohadiprawiro di Klaten, Jawa Tengah.
Baca Juga: Penyidik KPK Sita Handphone Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Terkait Harun Masiku
Basuki Soal TaperaMenteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengaku amat menyesal telah membuat masyarakat marah gara-gara Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Menanggapi respons keras dan kontra dari rakyat, Menteri Basuki yang juga menjabat Ketua Komite BP Tapera mengungkapkan sesal yang mendalam.
"Dengan kemarahan ini saya pikir saya nyesel betul," katanya, usai Rapat Kerja di Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Jumat, 7 Juni 2024.
Basuki menjelaskan, pemerintah sejatinya sudah punya program yang secara khusus menyasar target kebutuhan rumah masyarakat, yaitu Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Dana yang digelontorkan, imbuhnya, mencapai Rp105 triliun dari APBN. Ia lantas membandingkan dengan hasil dana iuran Tapera jika program ini berhasil dijalankan.
"Harus diketahui APBN sampai sekarang ini sudah Rp105 triliun dikucurkan untuk FLPP, untuk subsidi bunga. Sedangkan kalau untuk Tapera ini mungkin dalam 10 tahun bisa terkumpul Rp50 triliun," ujar Basuki.
Dalam prosesnya, kata Basuki, ia Bersama Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menunaikan pengecekan kredibilitas, sehingga iuran Tapera ini ditunda hingga 2027.
"Sebetulnya itu kan dari 2016 undang-undangnya. Kemudian kami dengan Bu Menteri Keuangan dipupuk dulu kredibilitasnya, ini masalah trust (kepercayaan rakyat). Sehingga kita undur ini, sampai 2027," ucapnya.
"Menurut saya pribadi, kalau memang ini belum siap, kenapa kita harus tergesa-gesa," kata Basuki, menegaskan. ***
Sentimen: positif (61.5%)