Hal tersebut terungkap ketika Direktur Jenderal Bea Cukai Kemenkeu Askolani memaparkan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Ditjen Bea Cukai Tahun 2025. Dia mengatakan Bea Cukai mengajukan pagu indikatif untuk tahun 2025 sebesar Rp 3,518 triliun. Sebanyak Rp 16,91 miliar digunakan untuk rencana kerja Program Kebijakan Fiskal Tahun 2025.

-

-

"Kami melaksanakan 3 program kebijakan fiskal dan keuangan yang adaptif dengan pagu Rp 16,91 miliar," kata Askolani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin, (10/6/2024).

Dia mengatakan 3 program yang mendukung kebijakan fiskal dan keuangan di antaranya, diplomasi dan kerjasama ekonomi dan keuangan internasional; monitoring dan evaluasi kondisi fiskal, ekonomi serta keuangan; dan komunikasi dan edukasi.

Dia menjelaskan untuk program pertama terkait diplomasi, Bea Cukai akan melakukan berbagai kebijakan yang sudah diterapkan oleh forum-forum internasional terkait kepabeanan. Misalnya mengenai standar yang telah diterapkan oleh World Customs Organization (WCO).

"Kami melakukan kebijakan untuk isu-isu yang muncul dalam pertemuan internasional, baik itu di WCO maupun juga forum custom internasional lainnya," kata dia.

Sementara itu, program untuk komunikasi dan edukasi, Askolani mengatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk pelatihan sumber daya manusia, pengembangan laboratorium, serta untuk pelatihan anjing K-9.

Sebagaimana diketahui, anjing K-9 kerap dimanfaatkan untuk mengendus barang-barang ilegal di dalam kargo internasional, seperti narkoba. Askolani mengatakan tempat pelatihan anjing K-9 milik Bea Cukai sudah mendapatkan pengakuan di forum internasional. Dia bilang tempat pelatihan itu bahkan menjadi sentra pelatihan untuk kawasan Asia Pasifik.

"Untuk anjing K-9 menjadi tempat pelatihan untuk level internasional untuk kawasan Asia Pasifik yang telah ditetapkan WCO sehingga peran dari Bea Cukai Indonesia cukup aktif untuk bisa setara dengan custom lainnya di Asia Pasifik," kata dia.

[-]

-

5 Jenis Barang dari Luar Negeri yang Sekarang Dibatasi, Cek!
(haa/haa)