Sentimen
Negatif (99%)
11 Jun 2024 : 13.33
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilacap

Tokoh Terkait

Kekeringan Melanda Cilacap Jawa Tengah

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

11 Jun 2024 : 13.33
Kekeringan Melanda Cilacap Jawa Tengah

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai dilanda kekeringan hingga membuat warga setempat kesulitan air bersih, dan diterpa terik matahari. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, selama beberapa hari terakhir tidak ada hujan yang mengguyur Cilacap hingga mengeringkan sumur atau penampungan air milik warga. Kondisi kekeringan di Cilacap makin diperparah oleh rata-rata suhu harian yang relatif meningkat berkisar 26-34 derajat celcius tanpa ditutupi awan. Ia menilai fenomena tersebut sebagai petanda memasuki awal musim kemarau. "Puncak kekeringan dirasakan warga terjadi pada Sabtu (8/6), dan tim pun diterjunkan melakukan pendataan dan memonitor kebutuhan wilayah terdampak," kata dia.   Pusdalops BNPB mencatat per hari ini ada sebanyak 158 keluarga atau 627 jiwa warga yang benar-benar terdampak kekeringan dan membutuhkan air bersih setidaknya untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka adalah warga Desa Ujungmanik di Kecamatan Kawunganten dan Desa Rawajaya di Kecamatan Bantarsari. Berdasarkan laporan Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap hingga Minggu siang telah didistribusikan 10.000 liter air bersih sebagai upaya penanganan darurat bagi warga kedua desa itu. Di sisi lain, ia menyebutkan, BNPB mengapresiasi upaya cepat Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan menetapkan status siaga darurat kekeringan yang berlaku enam bulan ke depan atau hingga 22 November 2025. Menurut dia, status siaga darurat yang diterbitkan oleh Bupati Cilacap tersebut langkah kesiapsiagaan tepat karena akan memudahkan segenap upaya darurat bencana, dalam merespons dampak kekeringan memasuki musim kemarau ini yang berdasarkan prakiraan BMKG akan berlangsung Juni-September 2024.

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai dilanda kekeringan hingga membuat warga setempat kesulitan air bersih, dan diterpa terik matahari.
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, selama beberapa hari terakhir tidak ada hujan yang mengguyur Cilacap hingga mengeringkan sumur atau penampungan air milik warga.
 
Kondisi kekeringan di Cilacap makin diperparah oleh rata-rata suhu harian yang relatif meningkat berkisar 26-34 derajat celcius tanpa ditutupi awan. Ia menilai fenomena tersebut sebagai petanda memasuki awal musim kemarau.
"Puncak kekeringan dirasakan warga terjadi pada Sabtu (8/6), dan tim pun diterjunkan melakukan pendataan dan memonitor kebutuhan wilayah terdampak," kata dia.
 
Pusdalops BNPB mencatat per hari ini ada sebanyak 158 keluarga atau 627 jiwa warga yang benar-benar terdampak kekeringan dan membutuhkan air bersih setidaknya untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka adalah warga Desa Ujungmanik di Kecamatan Kawunganten dan Desa Rawajaya di Kecamatan Bantarsari.
 
Berdasarkan laporan Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap hingga Minggu siang telah didistribusikan 10.000 liter air bersih sebagai upaya penanganan darurat bagi warga kedua desa itu.
 
Di sisi lain, ia menyebutkan, BNPB mengapresiasi upaya cepat Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan menetapkan status siaga darurat kekeringan yang berlaku enam bulan ke depan atau hingga 22 November 2025.
 
Menurut dia, status siaga darurat yang diterbitkan oleh Bupati Cilacap tersebut langkah kesiapsiagaan tepat karena akan memudahkan segenap upaya darurat bencana, dalam merespons dampak kekeringan memasuki musim kemarau ini yang berdasarkan prakiraan BMKG akan berlangsung Juni-September 2024.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)

Sentimen: negatif (99.9%)