Sentimen
Negatif (72%)
11 Jun 2024 : 09.31
Tokoh Terkait

BPKH Bakal Kelola Hotel di Arab Saudi Tahun Depan, Bisa Layani 10.000 Jemaah Haji Indonesia

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

11 Jun 2024 : 09.31
BPKH Bakal Kelola Hotel di Arab Saudi Tahun Depan, Bisa Layani 10.000 Jemaah Haji Indonesia

JAKARTA, iNews.id - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) lewat anak perusahaannya BPKH Limited menargetkan bisa mengelola sejumlah hotel di Arab Saudi pada tahun depan. Hotel-hotel ini bisa melayani hingga 10.000 jemaah haji Indonesia.

Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono mengatakan, investasi akomodasi hotel menjadi prioritas agar pemerintah Indonesia tidak hanya menjadi konsumen selama penyelenggaraan haji dan umrah.

Baca Juga

DPR Minta Calon Jemaah Haji Ilegal Segera Balik ke RI: Lebih Baik Pulang daripada Dipenjara

"Pengelolaan atas hotel saat ini menjadi prioritas utama dari BPKH Limited, bagaimana BPKH Limited ini bisa menciptakan price control. Bisa bayangkan setiap tahun kita ada kebutuhan penggunaan hotel, harga hotel kan terus naik. Kalau kita tidak memiliki investasi pada hotel, kita hanya sebagai konsumen. Dan itu sangat rentan bagi sustainabilitas keuangan haji," kata Sidiq, Minggu (9/6/2024).

Sidiq mengatakan, pengelolaan hotel bisa memenuhi kebutuhan 10 persen dari komponen biaya akomodasi hotel di biaya haji.

Baca Juga

Layani Jutaan Jemaah Haji 2024, Arab Saudi Pastikan Ibadah Lancar

"Saat ini 170 hotel di Makkah, kami mengharapkan tahun depan kita bisa memiliki hotel yang dikelola sendiri oleh BPKH Limited," ujar Sidiq.

Menurut Sidiq, pengelolaan hotel bukan dimaksudkan untuk membangun hotel di Arab Saudi. Selain biayanya sangat mahal, secara perundangan-undangan di Arab Saudi juga tidak memungkinkan.

Model bisnis perhotelan yang mungkin diterapkan adalah kontrak jangka panjang hotel selama musim haji. Pengelolaan gedung dan manajemen dipegang BPKH Limited.

"Bangunan itu kita kelola sendiri dengan operator, manajemen hotel kita kelola sendiri sehingga bisa menciptakan hotel yang berkuasa untuk warga Indonesia dan secara benefitnya juga cukup bagus, ditambah lagi nilai investasinya masih acceptable, masih memungkinkan," katanya.

Editor : Reza Fajri

Sentimen: negatif (72.7%)