Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Sebut Dana Asing Belum Cair di Proyek IKN, Mulyanto PKS: Begini Cara Amerika Mendikte Kita
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
Biden Punya Alasan Mengerikan Ibukota Indonesia Harus Pindah, Mulyanto: Begini Cara Amerika Mendikte Kita
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PKS Mulyanto memberikan reaksi terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengenai ibukota Indonesia yang harus pindah ke Kalimantan.
Dengan adanya komentar dari orang nomor satu di Amerika itu, Mulyanto menyebut bahwa begitulah cara mereka mendikte Indonesia.
"Begini cara Mamarika (Amerika, red) mendikte kita," ujar Mulyanto dalam keterangannya di aplikasi X @pakmul63 (10/6/2024).
Blak-blakan, Mulyanto mengatakan bahwa hasil investasi asing yang masuk hingga saat ini belum ada yang cair. Dengan begitu, dana APBN terpaksa terkuras.
"Hasilnya investasi asing tidak ada yang cair, dana semua dari APBN, bahkan Kepala Otorita IKNnya sendiri mundur. Jangan ngoyo sir," tandasnya.
Sebelumnya, Pembangunan ibu kota baru Indonesia, Nusantara (IKN), kembali disoroti setelah keputusan mengejutkan dari Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakilnya Dhony Rahajoe untuk mundur dari jabatannya.
Sebagai pengganti sementara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Agraria Raja Juli Antoni telah ditunjuk.
Mundurnya kedua figur penting tersebut di tengah proyek IKN yang masih kurang mendapatkan investasi asing menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk media asing.
AFP melaporkan bahwa keputusan ini datang di saat proyek IKN masih dirasa kurang mendapatkan dukungan investasi asing yang signifikan.
IKN Nusantara direncanakan akan resmi menjadi Ibu Kota Indonesia pada Agustus mendatang, menggantikan Jakarta yang saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan ekologis, termasuk penurunan tinggi permukaan tanah.
Beberapa wilayah Jakarta bahkan terancam tenggelam oleh turunnya permukaan tanah dan naiknya muka air laut.
Permasalahan ekologis Jakarta ini pun sempat disoroti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Dalam pidatonya di kantor Direktur Intelijen Nasional AS pada akhir Juli 2021, Biden mengungkapkan kekhawatirannya tentang Jakarta yang terancam tenggelam akibat perubahan iklim yang saat ini sedang menghantui seluruh dunia.
"Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?" ujar Biden dalam pidatonya.
Kekhawatiran Biden bukan tanpa dasar. Di tahun 2019, World Economic Forum merilis beberapa kota yang diprediksi mungkin akan tenggelam pada tahun 2100 bila tidak ada perubahan signifikan dalam mitigasi perubahan iklim.
Jakarta berada di posisi pertama kota dunia yang akan tenggelam, diikuti Lagos, Nigeria, dan Houston, AS.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (98.3%)