Hamas Sebut Israel Hanya Berkhayal Bisa Paksa Warga Gaza Menyerah dengan Kekerasan
iNews.id Jenis Media: Nasional
KAIRO, iNews.id - Hamas menegaskan tak akan tunduk pada apa pun keinginan Israel, termasuk soal kesepakatan gencatan senjata. Kelompok perlawanan yang berkuasa di Gaza itu menegaskan tak akan meletakkan senjata.
Pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan Israel tidak bisa memaksakan kehendak kepada kelompoknya. Dia menegaskan Hamas tidak akan menerima kesepakatan apa pun yang tidak memberi keamanan terhadap warga Palestina.
Baca Juga
Hamas Siap Lanjutkan Perundingan dengan Israel, tapi Tak Akan Letakkan Senjata
Komentarnya itu disampaikan menanggapi operasi militer Hamas di Gaza Tengah, termasuk kamp pengungsi Nuseirat, Sabtu (8/6/2024). Dalam operasi kali ini Israel membebaskan empat sandera dalam kondisi hidup di dua tempat terpisah.
“Rakyat kami tidak akan menyerah dan perlawanan akan terus membela hak-hak kami dalam menghadapi musuh kriminal ini,” kata Haniya, dikutip dari Reuters.
Baca Juga
Demi Alasan Agama, Partai Ultra-Ortodoks Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Hamas
Dia menegaskan Israel hanya berkhayal jika merasa mampu memaksakan kehendak, termasuk menggunakan kekerasan.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkap, 55 jenazah korban serangan di Nuseirat dan daerah lain di Gaza Tengah dibawa ke Rumah Sakit Al Aqsa.
Baca Juga
Mantan Karyawan Tuntut Meta karena Dipecat terkait Posting-an Perang Israel-Hamas di Instagram
Selain itu puluhan korban luka juga dibawa ke rumah sakit yang sama. Rumah Sakit Al Aqsa satu-satunya yang masih berfungsi di Gaza dan saat ini beroperasi hanya mengandalkan satu generator listrik. Generator itu mungkin tidak bisa digunakan lagi untuk memenuhi kebutuhan puluhan orang yang terluka.
Serangan Israel ke kamp Nuseirat dan lokasi lain di Gaza Tengah hari ini saja menewakan setidaknya 93 warga dan melukai puluhan lainnya. Total korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga 8 Juni 2024 sudah menembus 36.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (97%)