KAIRO, iNews.id - Pasukan Israel membantai 200 lebih warga Palestina dalam serangan di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (8/6/2024). Ini menjadi salah satu serangan Israel paling berdarah di Gaza sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.

Serangan berlangsung saat pasukan Israel membebaskan empat sandera yang ditawan masih dalam kondisi hidup. Mereka dibebaskan dari dua lokasi berbeda masih di Nuseirat.

Baca Juga

Jubir Deplu AS Sebut Israel Berhak Serang Warga Sipil Gaza lalu Diralat

Kamp pengungsi Nuseirat merupakan kawasan padat penduduk, namun pasukan Zionis memaksakan untuk menjadikannya target serangan udara dan darat. Lokasi itu beberapa kali menjadi sasaran serangan udara Israel di waktu sebelumnya.

Pejabat kementerian kesehatan Palestina dan petugas medis mengatakan, serangan Israel di Nuseirat menewaskan banyak perempuan dan anak-anak.

Baca Juga

MUI Usul OKI Pakai Kekuatan Militer untuk Hentikan Kekejaman Israel di Gaza

Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas melaporkan, korban tewas meningkat menjadi sedikitnya 210 orang dan lebih banyak lagi yang terluka. Petugas medis dan pejabat kesehatan sebelumnya menyebut jumlah korban tewas mencapai 100 orang.

Rekaman media sosial menunjukkan pemandangan mengerikan. Pengeboman Israel membuat tubuh korban tak utuh dan berserakan di jalanan bersimbah darah. 

Baca Juga

PBB Masukkan Militer Israel dalam Daftar Global Penjahat Anak-Anak

Drone dan pesawat tempur Israel menembaki lokasi itu secara acak sepanjang malam. Di saat bersamaan, warga berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka.

Ziad (45), petugas medis yang juga warga Nuseirat, mengatakan kepada Reuters melalui pesan singkat, pengeboman Israel terfokus pada pasar dan masjid Al Awda. 

Baca Juga

Hamas Sebut Israel Hanya Berkhayal Bisa Paksa Warga Gaza Menyerah dengan Kekerasan

“Untuk membebaskan empat orang, Israel membunuh puluhan warga sipil tak berdosa,” ujarnya.

Dia menambahkan, tim tanggap darurat berusaha mengevauasi korban tewas dan luka ke rumah sakit di kota terdekat, Deir Al Balah. Meski demikian masih banyak jenazah tergeletak di jalanan, termasuk di sekitar pasar.

Di Tepi Barat, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan darurat untuk membahas serangan berdarah yang dilakukan pasukan Israel.

Sementara itu seorang komandan pasukan khusus Israel tewas dalam operasi tersebut. Empat sandera Israel yang dibebaskan adalah Noa Argamani (26), Almog Meir Jan (22), Andrey Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (41).

Editor : Anton Suhartono