AYOBOGOR.COM - Orang tua harus memahami cara mencegah kekerasan seksual (KS) pada anak. Pasalnya saat ini kasus KS di Bogor terus meningkat hingga mencapai jumlah yang memprihatinkan di tahun 2024 ini.

Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) serta Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kota Bogor telah melaporkan 47 kasus kekerasan sejak awal tahun 2024, dengan mayoritas kasus terkait KS terhadap anak.

Menurut Kepala UPTD PPA Kota Bogor, Dina Noviani, hingga Mei 2024, telah tercatat 35 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Angka ini menunjukkan penurunan setengahnya dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bansos Ini Akan Dihentikan Penyalurannya hingga Akhir Bulan Juni 2024, Bantuan Apa Itu?

Dina Noviani menegaskan bahwa kasus kekerasan ini dominan terjadi dalam bentuk KS terhadap anak, dengan pelakunya kebanyakan adalah orang dewasa atau orang yang dekat dengan korban.

Dia juga menyoroti peningkatan kesadaran masyarakat dalam melaporkan kekerasan, yang dianggapnya sebagai hasil positif dari upaya sosialisasi penanganan dan pencegahan.

Sementara itu, Ketua KPAID Kota Bogor, Dede Siti Amanah, menyebutkan bahwa sejak awal 2024, telah ada 12 kasus KS terhadap anak yang masih dalam penanganan.

Angka ini hampir setara dengan jumlah kasus sepanjang tahun 2023, yang mencapai 12 kasus dengan korban 18 anak.

Baca Juga: Beredar Kabar BLT Mitigasi Rp600 Ribu Resmi Cair 3 Hari Sebelum Idul Adha, Ini Faktanya

Dede Siti Amanah juga menegaskan bahwa kasus yang dilaporkan kepada KPAID berbeda dengan yang ditangani oleh UPTD PPA Kota Bogor.

Namun, kedua lembaga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangani kasus-kasus tersebut.

Melihat kondisi yang memprihatinkan itu, para orang tua harus berperan penting dalam upaya pencegahan terhadap kasus KS/

Ada 3 cara penting untuk mencegahnya, dilansir dari akun TikTok @berbagiilmuparenting.

Baca Juga: 9 Bansos Cair Lagi Hari Ini 5 Juni 2024, Termasuk Bantuan Reguler dan Tambahan, KPM Segera Cek

1. Menjalin Komunikasi dan Kehangatan dengan Anak

Komunikasi dapat menjadi upaya pencegahan KS pada anak. Dengan komunikasi, orang tua akan memberikan informasi kepada anak terkait edukasi seksual.

2. Memberikan Edukasi Pada Anak

Anak-anak harus paham bahwa tubuhnya merupakan ranah privat yang tidak bisa disentuh oleh orang lain tanpa persetujuannya dan mereka berhak merasa tidak nyaman apabila ada orang lain yang menyentuh tubuhnya.

Baca Juga: Kabar Baik! 3 Bansos Kemensos Positif Cair Juni 2024, Uang Masuk Rp 600 Ribu, BLT Mitigasi Ikutan Cair?

3. Mengajarkan Anak untuk Membuat Batasan

Batasan atau boundaries perlu dibicarakan dengan anak. Dalam konteks ini, anak perlu diajarkan untuk mengatakan tidak atau menolak secara tegas apabila ada orang lain yang ingin menyentuh tubuhnya.

Dengan menerapkan tiga upaya pencegahan itu, diharapkan kasus KS pada anak di Bogor tidak terjadi lagi.***