Sentimen
Negatif (100%)
6 Jun 2024 : 10.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: California, Los Angeles

Kasus: Narkoba

Tokoh Terkait

Skandal Penipuan Seret Putra Biden ke Pengadilan AS, Mantan Beri Saksi

6 Jun 2024 : 17.15 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Skandal Penipuan Seret Putra Biden ke Pengadilan AS, Mantan Beri Saksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan kasus penipuan status yang menjerat putra Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Hunter Biden, terus bergulir. Mantan istri Hunter, Kathleen Buhle, bersaksi di depan juri pengadilan pada Rabu (5/6/2024).

Sebelumnya, Hunter diliputi 3 tuduhan federal kepemilikan senjata api secara ilegal setelah diduga berbohong tentang statusnya sebagai pengguna narkoba ketika membeli pistol pada tahun 2018. Ia akan menjadi anak pertama dari presiden AS pertahanan yang diadili dalam kasus pidana.

-

-

Dalam sesi pengadilan Rabu, Kathleen menggambarkan penemuan alat untuk menghisap narkoba di rumahnya pada tahun 2015. Diketahui, di tahun tersebut Kathleen dan Hunter masih menjadi pasangan suami istri hingga kemudian bercerai pada tahun 2017.

"Saya menemukan alat untuk menghisap narkoba di teras samping rumah dan kemudian khawatir putri kami akan menemukannya," ujarnya dikutip AFP.

Kesaksian ini menyambung pernyataan Agen Khusus FBI Erika Jensen, yang dalam persidangan mengatakan bahwa mereka menemukan foto-foto yang tampaknya menunjukkan narkoba dari sebuah laptop terbengkalai.

Selain Kathleen, pengadilan juga mendengarkan kesaksian Zoe Kestan yang menjalin hubungan dengan Hunter Biden pada tahun 2017 dan 2018, Kestan menyebut Hunter merokok setiap 20 menit atau lebih dan memiliki foto dirinya bersama Hunter memegang pipa kaca alat penghisap narkoba.

Periode mendengar kesaksian ini merupakan kelanjutan dari sesi pengadilan yang dimulai pada Senin kemarin. Di hari Selasa, jaksa penuntut di Wilmington memutar cuplikan dari versi audio memoar Hunter berjudul 'Beautiful Things' yang direkamnya sendiri.

"Saya memasak (sabu) dan merokok. Saya memasak dan merokok," demikian kutipan yang diputar di pengadilan, diambil dari buku audionya.

Di AS terdapat pemeriksaan yang ketat dalam kepemilikan senjata api. Ketika seseorang membeli senjata, mereka harus mengisi formulir pada Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak dan menegaskan bahwa mereka diizinkan secara hukum untuk membeli senjata tersebut.

Bila terbukti bersalah, Hunter dapat menghadapi hukuman hingga 25 tahun penjara. Hukumannya sepenuhnya tergantung pada Pimpinan Sidang, Hakim Distrik Maryellen Noreika.

Namun, Hunter tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, dan pelanggar pertama kali sering kali mendapat hukuman yang jauh lebih rendah daripada hukuman maksimal.

Ini adalah tuntutan federal, jadi Joe Biden mempunyai wewenang untuk mengampuni putranya kapan saja. Jika putranya terbukti bersalah, presiden juga dapat meringankan hukumannya, sehingga dia terhindar dari hukuman yang dijatuhkan.

Sementara itu, ini hanyalah satu dari dua cobaan hukum yang dihadapi Hunter Biden tahun ini. Kasus kedua dijadwalkan akan mulai bergulir pada bulan September di Los Angeles dan berkisar pada masalah keuangan dan laporan penghindaran pajak Hunter.

Awalnya, persidangan dijadwalkan pada bulan Juni, namun Hunter mendapat penangguhan hukuman dari hakim federal California, yang setuju untuk menunda persidangan tersebut.


[-]

-

Geger Biden Sudah "Pikun", Dokumen Rahasia AS Terungkap
(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)