FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, memberikan reaksi terkait perkembangan terbaru dalam kasus Harun Masiku.

KPK dikabarkan akan memanggil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, untuk memperdalam penyelidikan kasus tersebut.

Menanggapi berita tersebut, Yudi menyampaikan komentarnya dengan nada yang sedikit bernuansa santai.

"Nyimak episode harun masiku sambil makan kuaci sama jahe hangat," kata Yudi dalam keterangannya di aplikasi X @Yudiharahap46 (6/6/2024).

Kasus Harun Masiku telah menjadi sorotan publik sejak beberapa waktu lalu.

Harun Masiku, yang merupakan kader PDIP, diduga terlibat dalam suap terkait pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI.

Pemanggilan Hasto Kristiyanto oleh KPK diharapkan dapat membuka lebih banyak informasi dan mengungkap fakta-fakta baru yang berkaitan dengan kasus ini.

Hingga kini, kasus ini masih dalam proses penyelidikan intensif oleh KPK.

Sebelumnya, KPK dikabarkan akan memanggil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, pada pekan depan.

Hasto dipanggil untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku (HM).

Juru Bicara KPK, Ali Fikri, menyatakan bahwa hari pemanggilan Hasto masih belum dikonfirmasi oleh penyidik.

Harun Masiku merupakan mantan calon legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Ia diduga terlibat dalam suap untuk memuluskan proses PAW anggota DPR.

Selain Harun, kasus ini juga menjerat mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan orang kepercayaan Wahyu, Agustiani Tio Fridelina, serta pihak swasta, Saeful.

Harun Masiku berhasil lolos dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Januari 2020.

Dia melarikan diri saat Tim KPK hendak menangkapnya dan sejak itu menjadi buronan KPK.

Harun telah dicegah bepergian ke luar negeri dan ditetapkan sebagai buronan internasional, dengan KPK meminta Interpol menerbitkan red notice atas namanya.

Namun, hingga kini keberadaan Harun Masiku masih belum diketahui.

Kasus Harun Masiku terus menjadi sorotan publik dan menjadi ujian bagi KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.

Pemanggilan Hasto Kristiyanto diharapkan dapat memperjelas dan mengungkap lebih banyak informasi terkait kasus ini.

(Muhsin/fajar)