Sentimen
Positif (99%)
4 Jun 2024 : 22.31
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Demi Listrik Hijau, RI Butuh Rp300-an Triliun Bangun Transmisi

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

4 Jun 2024 : 22.31
Demi Listrik Hijau, RI Butuh Rp300-an Triliun Bangun Transmisi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengungkapkan butuh investasi hingga Rp 300-an triliun untuk membangun infrastruktur transmisi listrik untuk mengakomodir kebutuhan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Hal itu seperti yang dikatakan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Dia mengungkapkan untuk bisa mencapai target transisi energi dari energi tinggi emisi menjadi energi nol emisi di dalam negeri dengan beralih menggunakan sumber EBT di dalam negeri dibutuhkan infrastruktur transmisi atau Green Enabling Transmission.

Untuk bisa membangun transmisi EBT yang dimaksud tersebut, Darmawan menyebutkan dibutuhkan pendanaan hingga US$ 25 miliar setara Rp 300-an triliun. "Price tagnya? Tidak terlalu mahal, hanya US$ 25 miliar saja, Rp 300 sekian triliun hanya untuk membangun transmisi," ujar Darmawan saat acara Road To PLN Investment Days 2024, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

-

-

Adapun, dia mengatakan jarak jaringan transmisi EBT di Indonesia yang dibutuhkan mencapai 50 ribu kilometer (km) atau diklaim lebih dari jarak keliling bumi.

"Dibutuhkan adalah yang namanya green enabling transmission line. Jaraknya berapa? Hanya sekitar 50 ribu km, Bapak Ibu mau keliling bumi, dipersilakan jalan kaki nanti gak nyampe-nyampe, itu panjangnya 42,5 ribu km, ini (panjang transmisi) 50 ribu km," tambahnya.

Selain itu, Darmawan juga menegaskan bahwa untuk bisa mengembangkan EBT di Indonesia memang dibutuhkan infrastruktur berupa transmisi. "Ada pepatah, no transition, without transmission," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa jaringan transmisi listrik dengan jangkauan yang luas atau super grid merupakan kunci dari program transisi energi di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang melimpah, sehingga infrastruktur untuk bisa menyalurkan sumber EBT yang besar tersebut perlu dibangun.

"Saya ingin menunjukkan infrastruktur kita ke depan, super grid ini menjadi semakin penting supaya kita next bisa sharing dari sini, dari umber daya dan juga sisi demand (kebutuhan) disambungkan ke seluruh pulau utama," ungkap Dadan dalam acara Rembuk Nasional Transisi Energi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, dikutip Kamis (7/3/2024).

Dadan memaparkan bahwa sumber EBT di Indonesia sangat beragam dan terdapat di lokasi yang jauh dari sumber kebutuhan energinya. Dengan begitu, dia mengatakan bahwa sumber EBT yang tersebar itu perlu disambungkan melalui super grid yang bisa menjangkau seluruh pulau besar di Indonesia.

"Ya kalau demand-nya besar, misalkan di Pulau Sulawesi, atau di bagian barat Jawa," tambahnya.


[-]

-

RI Berhasil Bangun Jaringan Transmisi Sepanjang 2.806,2 Kms
(pgr/pgr)

Sentimen: positif (99.2%)