Sentimen
DPR Bocorkan APBN Prabowo Rp3.500 T, Defisit Rp600 T
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia-Anggota Badan Anggaran DPR RI Dolfie Othniel Fredric Palit menyebut jumlah belanja dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mencapai Rp 3.500 triliun. Selain itu, APBN yang kelak dilaksanakan oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu dirancang memiliki defisit Rp 600 triliun.
"Belanja negara didesain di angka kira-kira Rp 3.500 triliun lebih," kata Dolfie saat rapat pembahasan rancangan APBN 2025 di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, (4/6/2024). Rapat kerja ini juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Sebelum menyebut bocoran APBN 2025 itu, Dolfie awalnya mengkritik paparan yang disampaikan oleh Sri Mulyani, Suharso dan Perry. Dia mengatakan rapat ini seharusnya membahas mengenai Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF), serta Rancangan Kerja Pemerintah (RKP).
Namun, para kepala lembaga itu justru lebih banyak membahas kondisi perekonomian dunia dan pengaruhnya ke Indonesia. Menurut dia, pembahasan harusnya langsung merujuk pada komitmen pemerintah yang sekarang dalam penyusunan APBN di masa transisi.
"Kita harus lihat komitmen yang menyusun APBN ini sekarang. Apakah memberikan ruang fiskal yang cukup atau tidak kepada pemerintahan yang akan datang," katanya.
Dolfie melanjutkan di dalam rancangan APBN tersebut, pemerintah mendesain total anggaran untuk belanja mencapai Rp 3.500 triliun. Namun, dia heran apa yang menjadi dasar penentuan besaran anggaran tersebut. Sebab, kata dia, kabinet Prabowo-Gibran belum terbentuk.
"Pertanyaannya ini belanja siapa Pak? Menteri-menteri tidak punya visi-misi, yang punya visi-misi itu presiden," kata dia.
Dolfie juga menyebutkan apabila dikerucutkan, anggaran belanja pemerintah pusat kurang lebih Rp 2.600 triliun. Dia kembali mempertanyakan mengapa anggaran itu sudah ada sementara pemerintahan Prabowo belum berjalan. Menurut dia, semua anggaran itu harus dilandasi oleh alasan yang jelas.
"Proyek apa ini Pak? Menteri yang lama apakah akan menjadi menteri lagi? Kementeriannya juga akan bertambah, ini proyek siapa pertanyaannya? Harus ada landasannya," kata dia.
Selain itu, Dolfie juga menyoroti mengenai besarnya defisit dalam rancangan APBN tersebut. Dia mengatakan defisit dalam APBN 2025 dirancang lebih dari Rp 600 triliun. Dia mempertanyakan alasan di balik penentuan keputusan tersebut.
"Nah inilah, karena ini anggaran transisi, cara berpikir kita juga transisi," katanya.
[-]
-
Prabowo Pede Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8%, Gimana Caranya?(rsa/mij)
Sentimen: negatif (91.4%)