Sentimen
Positif (98%)
23 Okt 2004 : 17.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Surabaya

Kasus: pengangguran, Kemacetan

Tidak Pakai Rel, tapi Magnet

23 Okt 2004 : 17.57 Views 8

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

Tidak Pakai Rel, tapi Magnet

RILISID, Jakarta — Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII Tahun 2024 yang digelar di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024). 

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan pentingnya persiapan yang matang dalam menghadapi tantangan di masa depan. Jokowi mengatakan, tahun 2045 mendatang 70 persen penduduk Indonesia diprediksi akan tinggal di perkotaan.

Salah satu hal yang disampaikan Jokowi adalah terkait pentingnya mempersiapkan transportasi massal di setiap kota di Indonesia. Ia menawarkan alternatif pembangunan transportasi massal, seperti ART (autonomous rapid transit).

Jokowi mengatakan, ART merupakan transportasi massal yang sangat efektif dan efisien. Selain itu, kata dia, biayanya juga murah

“Tidak pakai rel, pakai magnet. Bisa 3 gerbong, 2 gerbong, 3 gerbong atau 1 gerbong ya ini jauh lebih murah," kata Jokowi.

Jokowi kemudian menawarkan kepada sejumlah kepala daerah yang daerahnya memiliki kemampuan secara ekonomi untuk mempertimbangkan penggunaan ART ini.

"Nanti kalau ada yang APBD-nya memiliki kemampuan tolong berhubungan dengan Pak Menteri Perhubungan. Bisa bagi-bagi 50-50, APBD 50 persen, APBN 50 persen misalnya,” ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, rencana kota yang detail untuk setiap kota di Indonesia penting dilakukan. Hal tersebut agar fenomena seperti di Eropa atau Amerika, di mana kota-kota menjadi mencekam akibat tingginya tingkat pengangguran dan jumlah orang yang menjadi tunawisma, tidak terjadi di Indonesia.

“Kita tidak ingin itu terjadi di negara kita Indonesia,” ungkap Jokowi.

Jokowi mengaku, pemerintah ingin menjadikan kota-kota di Indonesia sebagai kota masa depan yang nyaman, layak huni, dan dicintai oleh penduduknya. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan besar seperti kemacetan sudah mulai dirasakan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Balikpapan, Surabaya, Bandung, dan Medan.

Jokowi juga menekankan bahwa kota masa depan bukanlah sekadar kota modern dengan gedung pencakar langit yang tinggi, melainkan kota yang ramah terhadap pejalan kaki, penyandang disabilitas, pesepeda, dan lingkungan. Selain itu, penghijauan kota turut menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan kota yang sejuk dan nyaman.

“Sekali lagi kota masa depan yang diidamkan adalah kota yang green city, yang smart city, yang creativite city, yang liveable dan lovable,” ujar Jokowi.

Dalam acara itu hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dan Ketua Dewan Pengurus Apeksi Eri Cahyadi. (*)

Sentimen: positif (98.8%)