Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: MUI
Tokoh Terkait
Kemenag Tegaskan Salam Lintas Agama Bagian dari Kerukunan, Ngabalin: Beliau Ngerti Tentang Moderasi Beragama di Negerinya
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memberikan tanggapan positif terhadap pandangan Kementerian Agama (Kemenag) mengenai salam lintas agama.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin sebelumnya menilai bahwa salam lintas agama merupakan bagian dari kerukunan umat beragama.
Ngabalin menyatakan bahwa pandangan Kemenag mencerminkan keaslian Indonesia, yang berlandaskan pemahaman tentang Moderasi Beragama.
"Bapak ini benar-benar orang Indonesia Asli," ujar Ngabalin dalam keterangannya di aplikasi X @AliNgabalinNew (3/6/2024).
Menurutnya, Kemenag telah menunjukkan sikap yang bijaksana dalam memberikan komentar terkait hal ini.
"Beliau paham dan ngerti tentang moderasi beragama di negerinya," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa sikap Kemenag yang menekankan kebersamaan dan keragaman adalah langkah penting untuk memastikan Indonesia tetap terpelihara dan harmonis.
"Beliau Professor bukan provokator, mari kita jaga kebersamaan dan keragaman," tukasnya.
Ngabalin juga memberikan pujian kepada Kemenag atas upaya mereka dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
"Agar Indonesia kita selalu terpelihara, kuat, dan disegani," tandasnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa terkait hukum salam lintas agama. Sementara, Kemenag RI menyatakan bahwa salam lintas agama merupakan praktik baik untuk merawat kerukunan umat dan tidak menyentuh persoalan keyakinan.
Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, salam lintas agama berfungsi sebagai sarana menebar damai yang merupakan ajaran setiap agama.
Selain itu, salam lintas agama juga menjadi wahana bertegur sapa dan menjalin keakraban.
Kamaruddin menekankan pentingnya upaya merawat kerukunan melalui penguatan kohesi dan toleransi umat, bukan dengan tindakan yang mengarah pada segregasi.
Dia juga mencatat bahwa Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) terus mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2021, indeks KUB sebesar 72,39, naik menjadi 73,09 pada 2022, dan kembali naik menjadi 76,02 pada 2023.
Kamaruddin menambahkan bahwa Rasulullah SAW pernah berucap salam kepada sekumpulan orang yang terdiri dari muslim dan nonmuslim (Yahudi dan orang musyrik) sebagaimana tercatat dalam hadis riwayat Al-Bukhari.
Menurutnya, sahabat Nabi, Abdullah Ibnu Mas'ud, dan Abu Umamah al-Bahiliy juga mengamalkan salam kepada semua orang tanpa memandang agama, dengan alasan bahwa salam adalah penghormatan bagi sesama muslim dan jaminan keamanan bagi nonmuslim yang hidup berdampingan.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (88.7%)