Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Event: Pilkada Serentak, Rezim Orde Baru
Tokoh Terkait
Andovida Lopez Geram Lihat Hukum Dipermainkan Jelang Pilkada 2024
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Aktor sekaligus presenter Andovi Da Lopez meluapkan amarahnya di media sosial terkait putusan Mahkamah Agung (MA) yang meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah syarat batas usia minimal cagub-cawagub peserta Pilkada 2024. Dari yang sebelumnya ‘minimal 30 tahun saat mendaftar’, menjadi ‘minimal 30 tahun setelah dilantik’.
Publik merasa putusan MA tersebut hanya memperbesar kemungkinan Kaesang Pangarep untuk maju dalam Pilkada 2024. Bahkan poster Kaesang bakal maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 bersama Budisatrio Djiwandono beredar luas di media sosial.
Kritikan pedas Andovi Da Lopez tidak ditujukan untuk pribadi, tapi pada pihak-pihak yang mengobrak-abrik sistem hukum Indonesia. Saat meluapkan kritik dan kekesalahannya itu, Andovi bahkan menyebut tak peduli bakal dihujat atau kehilangan follower media sosialnya.
“Ketika berita kemarin keluar bahwa ada wakil gubernur yang mencalonkan diri, pertanyaan gua ‘bukannya aturannya 30 tahun?’ gue gak ada masalah sama orangnya. Dan hari ini gue baca berita MA sudah mengabulkan bahwa tidak harus 30 tahun, diubah aturannya,” ujar Andovi Da Lopez di akun TikTok @andovishow.
Baca Juga: MA Cuma Butuh Waktu 3 Hari untuk Putuskan Gugatan Partai Garuda Soal Batas Usia Minimal Cagub-Cawagub
Menurut Dovi, masyarkaat bahkan sistem hukum sekaligus tidak bisa seenaknya mengubah aturan. Apalagi aksi mengubah aturan itu hanya dimaksudkan untuk membantu kepentingan-kepentingan tertentu saja.
“Gue terperangah, kita tidak bisa mengubah aturan untuk menyesuaikan sesuatu yang dibutuhkan untuk kepentingan saat ini. Itu gak masuk akal, kita tidak bisa melakukan itu lagi dan lagi,” ucapnya menambahkan.
Dovi juga menyinggung orang-orang yang berpikir bahwa tak perlu memilih orang yang tak sesuai dengan hati Nurani. Tapi menurut Dovi, masyarakat Indonesia tidak peduli dengan proses, dan hanya peduli dengan hasil akhir.
“Orang di Indonesia gak peduli proses, yang dipikirkan hanya hasil akhir. Ini gak ada hubungannya dengan Pilpres 2024, gue menghormati Pak Prabowo dan Gibran, tapi apa yang terjadi pada Pilkada 2024 sekarang itu omong kosong,” kata Dovi saat meluapkan amarahnya.
Publik ikutan geramTak hanya Andovi yang geram dengan aturan semena-mena dari MA tersebut. Masyarakat Indonesia sudah banyak yang menggaungkan gelombang protes terkait putusan soal perubahan batas usia cagub-cawagub.
Bahkan tak sedikit yang menilai keluarga Jokowi tak ubahnya keluarga Cendana milik Soeharto di era Orde Baru. Beberapa orang menganggapnya kondisi politik dinasti saat ini jauh lebih parah.
"Degdegan gue dengernya, tapi semua yang dovi omongin bener. Ga ada yang namanya, 'tinggal gausah dipilih', mereka bakalan tetep JADI even ga ada yang milih. mereka yang diatas tuh maju dengan mengubah sistem yang ada," ujar akun X @ihk***.
"Sorry andovi, aku sih gak hanya against the system tapi mau against the guy nya juga. If he's nice, kok dia mau masuk ke system yg bobrok? Itumah dah tabiat keluarganya mang menghadeh," kata @pal***.
"Wapres aja bisa di ubah, kenapa sekelas gubernur ga bisa logikanya kan gitu mereka kalo kata coach justin si enjoy the moment kita lihat dramanya bakal gimana besok," ucap @wew***.***
Sentimen: negatif (87.7%)