Sentimen
Negatif (91%)
1 Jun 2024 : 16.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Ende

Partai Terkait

Tubuh Kita Dipanah Sana-sini tapi Banteng Tahan Banting

1 Jun 2024 : 16.57 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

Tubuh Kita Dipanah Sana-sini tapi Banteng Tahan Banting
Ende -

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyambangi Kantor DPC PDIP di Kota Ende, NTT, dalam rangka menggelorakan semangat kader partai. Hasto menyampaikan pesan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bahwa partainya mungkin terluka di mana-mana tetapi akan terus bangkit.

Hal tersebut disampaikan Hasto dalam sambutannya di hadapan para kader PDIP Kota Ende. Hasto mulanya menceritakan bagaimana perjuangan Sukarno di tempat pengasingan dan memilih untuk bertahan bersama rakyat.

"Pesan moral dari Bung Karno adalah Indonesia boleh saja dimatikan oleh kolonialisme Belanda, boleh saja Bung Karno dijauhkan dari rakyatnya, tetapi api perjuangan itu terus menyala-nyala," kata Hasto, Sabtu (1/6/2024).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyambangi Kantor DPC PDIP di Kota Ende (Dwi Rahmawati/detikcom)

Hasto menyebut sikap yang ditampilkan Sukarno progresif dan revolusioner. Ia menyebut kala itu Sukarno sudah menetap di Bandung tetapi diasingkan ke Kota Ende oleh Belanda sejak 1934-1938.

"Dari bumi Ende ini kita bisa mendapatkan kisah tentang anak muda yang progresif revolusioner yang kalau dibayangkan kita dibuang di sini dari kota besar di Bandung, tiba-tiba dibuang di sini, tidak punya sanak saudara, lalu Bung Karno menggalang dari tiga orang menggelorakan semangat juang di bumi Ende ini. Itulah yang namanya suatu jiwa perjuangan. Jiwa itu yang harus kita miliki," ujar Hasto.

Ia kemudian mengulas pesan Megawati jika PDIP terluka di mana-mana. Kendati demikian, mereka akan bangkit kembali lantaran tahan banting.

"Maka yang namanya PDI Perjuangan kata Ibu Mega kemarin, tubuh kita dipanah sana sini, terluka, tetapi yang namanya Banteng, kita tahan banting saudara sekalian. Betul? Jadi, spirit itu buat anak-anak kita," ujar Hasto yang disambut riuh oleh kader di lokasi.

"Bung Karno itu bukan dari kalangan elite. Bung Karno lahir dari rakyat biasa. Usia 16 tahun Bung Karno sudah membaca buku. Kalau kita memahami spirit Bung Karno di Ende, jadikan buku sebagai jendela bagi dunia untuk mengasah seluruh alam pikiran dan rasa," imbuhnya.

(dwr/jbr)

Sentimen: negatif (91.4%)