Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Toyota
Kasus: Tipikor, korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Daftar Barang Mewah yang Dibelikan SYL untuk Nayunda Nabila, Pedangdut Jebolan Rising Star
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Penyanyi dangdut Nayunda Nabila telah menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan tindak pidana pencucian uang mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dia mengaku telah menerima uang dan barang dari SYL.
Dalam sidang kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo pada Rabu, 29 Mei 2024, pedangdut yang pernah tampil di Rising Star itu mengakui menerima beberapa barang dari SYL, berikut daftarnya:
Tas Balenciaga Cincin Kalung EmasNayunda Nabila menjelaskan bahwa tas Balenciaga dan kalung emas itu diberikan oleh SYL melalui Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian tahun 2024 Muhammad Hatta, sementara asal cincin tidak diungkapkan.
"Kalung emas ada di dalam paper bag yang berisi tas Balenciaga hitam, jadi sekalian dikasih. Kalau cincin saya lupa," kata Nayunda dalam sidang pemeriksaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu, 29 Mei 2024.
Nayunda Nabila menjelaskan bahwa kalung emas itu disertakan dalam paper bag yang berisi tas Balenciaga hitam. Dia juga menyatakan bahwa meskipun menerima barang-barang tersebut, dia tidak mengetahui harga atau sumber uangnya.
Tentang kalung emas yang diberikan oleh SYL, dia mengatakan telah menjualnya karena dianggap terlalu tipis dan kecil, mirip kalung anak bayi.
"Kayak kalung anak bayi, jadi saya jual," ujarnya.
Nayunda Nabila jadi Staf Honorer KementanNayunda Nabila mengungkap bahwa dia pernah menjadi staf honorer di Kementan setelah meminta bantuan kepada cucu SYL, Andri Tenri Bilang atau Bibie, dan menerima gaji sebesar Rp4,3 juta setiap bulan selama satu tahun. Meskipun demikian, Nayunda hanya pergi ke kantor dua kali.
Wisnu Haryana, Sekretaris Badan Karantina Kementan, menyatakan dalam persidangan Tipikor bahwa Nayunda bekerja sebagai honorer selama sekitar satu tahun. Status honornya kemudian dihentikan karena jarang masuk ke kantor.
"Kalau nggak salah atas nama Nayunda, pada waktu itu," ujar Wisnu.
Menurut Wisnu, Nayunda diarahkan untuk menjadi asisten anak SYL yang bernama Indira Chunda Thita. Hal ini disampaikan kepada Nayunda atas arahan dari Gedung A, dengan informasi bahwa dia akan menjadi asisten Thita dan honorariumnya akan ditangani oleh Badan Karantina.
"Pada waktu itu, arahan dari Gedung A juga, Pak Karo kalau tidak salah, bahwa si Nayunda ini akan menjadi asistennya Ibu Thita begitu sehingga honornya dititipkan di Badan Karantina," ujarnya.
Indira Chunda Thita adalah anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem dan tidak terkait dengan Kementan. Meskipun demikian, gaji Nayunda sebagai asisten Thita dibayarkan oleh Badan Karantina Kementan, sebesar Rp4.300.000 per bulan.
"Kalau honornya per bulan Rp4.300.000," tutur Wisnu.
Wisnu juga mengungkapkan bahwa Nayunda diserahkan oleh SYL melalui Sekretaris Jenderal Kementan nonaktif Kasdi Subagyono. Dia juga menyatakan bahwa Nayunda hanya dua kali hadir di kantor selama sekitar satu tahun.
Ke mana Saja Uang Kementan ke SYL diduga Mengalir?Berikut rincian pengeluaran uang Kementan yang diduga digunakan SYL untuk kepentingan pribadi dan keluarganya:
Mobil merek Toyota Innova untuk anak SYL seharga Rp500 juta. Umrah keluarga Rp1,35 miliar. Kurban Rp1,6 miliar. Cicilan mobil Alphard Rp43 juta. Sunatan cucu. Skincare anak dan cucu. Hadiah emas untuk kondangan Rp7 juta - Rp8 juta. Kacamata SYL dan istri. Kebutuhan operasional rumah dinas (termasuk beli makan-minum) Rp3 juta per hari. Membayar biduan Rp100 juta. Parfum Rp5 juta. Uang jajan istri Rp25 juta - Rp30 juta per bulan. Beli dollar di bank US$4.000 (atau setara Rp64 juta). Biaya pemeliharaan apartemen milik SYL Rp300 juta. Uang makan Rp3 juta per hari. Cicilan kartu kredit Rp215 juta. Biaya dokter kecantikan anak SYL.Kado undangan Rp381 juta.
Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga bahwa SYL menerima uang sebesar Rp44,5 miliar hasil memeras bawahannya dan direktorat di Kementan yang kemudian digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.***
Sentimen: positif (99.8%)