PIKIRAN RAKYAT - Beredar kabar dugaan plagiarisme yang dilakukan mahasiswa hukum Universitas Muhammadiyah Palembang terhadap skripsi S1 milik seorang alumni Universitas Sriwijaya lulusan tahun 2021. Dekan Fakultas Hukum UM Palembang, Abdul Hamid Usman nampak telah buka suara atas temuan tersebut.

Abdul Hamid langsung membentuk tim investigasi yang terdiri atas dosen-dosen Fakultas Hukum UM Palembang.

"Saya selaku dekan ingin memberikan klarifikasi terkait adanya dugaan tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang," kata Abdul Hamid Usman dalam konferensi pers, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram resmi @umpalembang pada Kamis, 30 Mei 2024.

"Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang akan segera menindaklanjuti temuan ini dan membentuk tim investigasi," katanya lagi.

Abdul Hamid memastikan bahwa pihak Fakultas Hukum UM Palembang punya sanksi tegas kepada mahasiswa yang terbukti melakukan praktik plagiarisme terhadap

"Apabila terbukti terjadi pelanggaran akademik, maka Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang akan memberikan sanksi yang tegas kepada mahasiswa bersangkutan dan pihak terkait juga diberikan sanksi serupa," ujarnya menjelaskan langkah serius yang diambil pihak kampus UM Palembang.

"Tim investasi akan bekerja dan segera ada keputusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya lagi.

Sebelumnya, seorang pengguna X (dulu disebut Twitter) @wahkerensih yang merupakan lulusan Universitas Sriwijaya tahun 2021 membagikan kekesalan atas temuan skripsi S1 milik mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang yang terbit pada Maret 2024, dengan beberapa detail mirip hasil karya skripsinya.

Akun @wahkerensih yang diketahui bernama Naomi bahkan berani menuliskan pesan pada pihak UM Palembang atas temuan mengejutkan itu.

"SKRIPSI S1 GUE DIPLAGIAT PLEK KETIPLEK SAMA ANAK HUKUM UNIV MUHAMMADIYAH PALEMBANG HADEH @UMPCenter," tulisnya sembari menyebut akun UM Palembang.

Naomi lantas membeberkan bahwa isi footnote dan indentasi sama persis sesuai skripsi miliknya yang telah terbit dua tahun lebih awal daripada mahasiwa UM Palembang itu.

"MASA IYA SAMPE DI FOOTNOTE DAN INDENTASI AJA SAMPE SAMA BANGET MBA," tambahnya.

Tak berhenti, Naomi juga menceritakan bahwa pengerjaan skripsi S1 begitu sulit lantaran bersamaan menjadi caregiver untuk sang ibunda yang sakit kanker.

"Tega banget mba sampai plek ketiplek plagiatin skripsi saya. Saya perjuangin loh itu dengan kerja keras. Mamah lagi sakit kanker pada saat itu. Saya bolak balik ke rumah dosen saya dari rumah sakit untuk bimbingan," katanya.

"Kalau memang nggak punya hati, minimal punya adab dan otak," tambahnya.***