PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan DPW PKS Jakarta telah mengusulkan Anies Baswedan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2024. Usulan ini tengah digodok oleh DPP PKS. Sementara partai koalisi, yakni NasDem dan PKB, telah menyetujuinya.

"DPW Jakarta mengusulkan Anies Baswedan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan masih akan dibahas lagi," kata Hidayat dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024.

Selain Anies, Hidayat menyebut PKS tegah mempertimbangkan sosok lain untuk diusung di Pilgub DKI Jakarta. Sosok tersebut adalah Mardani Ali Sera, yang pernah menjadi ketua tim pemenangan Anies di Pilgub DKI tahun 2017. Saat ini, Mardani menjadi caleg terpilih di DPR RI dari Dapil Jakarta Timur periode 2024-2029 dengan suara terbanyak.

"Yang lain juga sangat mungkin. Ada kader-kader dari Jakarta yang memang adalah tokoh di Jakarta. Semuanya masih terbuka," tutur Hidayat.

Jika partai politik ingin mengusung calon gubernur di Pilkada DKI 2024, maka mereka harus memiliki paling sedikit 22 kursi di DPRD Jakarta. Saat ini, PKS memiliki 18 kursi sebagai pemenang pemilu di Jakarta. Sementara PKB memiliki 10 kursi dan NasDem mendapatkan 11 kursi.

Menurut Hidayat, wajar saja jika kader PKS dipertimbangan untuk menjadi calon wakil gubernur sekali pun partai tersebut dimenangkan oleh warga Jakarta di pemilu lalu.

Sebelum penetapan presiden dan wakil presiden terpilih, Ketua DPW Partai NasDem DKI Wibi Andrino sempat bicara soal kemungkinan Anies Baswedan maju di Pilgub DKI Jakarta 2024. Wibi menyebut nama Anies masih disimpan dalam daftar kandidat calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diusung NasDem jika hasil pemilu sudah diumumkan KPU.

“Sejauh ini memang nama Pak Anies ini masih disimpan karena kita masih menghargai segala proses yang ada di KPU,” kata Wibi di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2024.

NasDem merasa lebih leluasa mengumumkan nama kandidatnya secara resmi setelah proses rekapitulasi suara rampung pada 20 Maret 2024.

“Mungkin setelah dari proses KPU, kita baru bisa bicara siapa yang mungkin maju,” ujar Wibi.

Saat ini, kata Wibi, partainya belum bisa terang-terangan lantaran menghormati proses pemilu yang masih berlangsung.***