Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Formappi Kritisi Usulan Bamsoet Soal Rekonsiliasi Nasional: Enggak Perlu Aneh-aneh
Akurat.co Jenis Media: News
Peneliti Formappi, Lucius Karus menilai usulan Bamsoet sebagai suatu hal yang aneh, terlebih jika agenda tersebut mengatasnamakan lembaga MPR RI.
"Rasanya sih aneh aja rekonsiliasi kubu pilpres dilakukan oleh MPR. Seperti kurang kerjaan saja. Padahal enggak ada yang bermusuhan juga kan?" kata Lucius saat dihubungi, Jumat (24/5/2024).
Menurut Lucius, perbedaan pilihan atau dukungan pada pilpres adalah hal yang biasa saja. Sebab, dalam pemilu pasti ada persaingan dan menciptakan pihak yang menang dan yang kalah.
"Fakta ada kubu yang kecewa dan yang lain happy, itu sesuatu yang biasa-biasa saja, apalagi dalam konteks pemilu ya mestinya sejak awal sudah disadari resiko itu. Lah terus apa yang mau direkonsiliasikan oleh MPR?" ucapnya.
Lucius kemudian menyarankan Bamsoet agar tidak memunculkan inisiatif yang aneh-aneh. Ia menilai ada baiknya jika situasi yang terjadi saat ini dibiarkan saja.
"Enggak usah, didamaikan saja, begitu dikasi jatah kekuasaan aja, pada girang tuh mereka yang kalah. Jadi urusan kontestasi biasa begini, enggak perlu sampai harus memunculkan inisiatif yang aneh-aneh deh," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional antara kubu 01, 02, dan 03. Acara tersebut, dia gagas bersama mantan politisi PDIP Maruarar Sirait.
"Kami bersama Mas Ara juga sedang menyiapkan sebuah gagasan rekonsiliasi nasional. Bagaimana kita memertemukan dalam suatu forum diskusi yang hangat, bicara tentang bangsa dan negara antara 01, 02, dan 03 dalam waktu dekat ini," kata Bamsoet di acara 'Tribute to Bang Akbar Tandjung' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (19/5/2024).
Menurut Bamsoet, acara tersebut bisa menjadi wadah bagi pemerintah ke depan untuk mempererat persatuan agar lebih mudah dalam menghadapi tantangan.
"Tantangan ke depan bangsa ini sangat berat, sehingga perlu kekompakan, kegotongroyongan dan saling memahami, saling mendukung satu sama lain antara Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan presiden hari ini, Jokowi dengan presiden-presiden sebelumnya menjadi satu membangun bangsa dan negara ke depan," pungkasnya.
Sentimen: negatif (50%)