Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Tokoh Terkait
Terpilih Jadi Ketua BWI, Kamaruddin Amin Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Perwakafan
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, terpilih menjadi Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) masa bakti 2024-2027. Penetapan tersebut berdasarkan rapat pleno yang digelar di Kantor BWI Pusat, Jakarta Timur, dan tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 8 Mei. Kamaruddin berkomitmen menjadikan BWI sebagai lembaga yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas perwakafan di Indonesia. Menurut dia, BWI dapat mendukung program pembangunan nasional dan pemberdayaan sosial. “Kami punya visi ingin menjadikan BWI sebagai lembaga yang berperan strategis untuk meningkatkan kualitas perwakafan di Indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024. Kamaruddin mengatakan potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Dia bakal memaksimalkan kualitas perwakafan, termasuk wakaf benda tidak bergerak, seperti wakaf uang yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Untuk memastikan keamanannya, kami menekankan pentingnya sertifikasi wakaf,” tegas dia. Kamaruddin menjelaskan salah satu tugas penting BWI adalah membina dan meningkatkan kualitas nazir, yang merupakan pengelola wakaf. Nazir, lanjut dia, merupakan bagian penting dari ekosistem perwakafan. Peningkatan kapasitas nazir juga menjadi prioritas agar pengelolaan wakaf dapat dilakukan optimal. “Untuk memaksimalkan potensi wakaf, kita butuh nazir-nazir berkualitas. Ini menjadi salah satu tugas BWI untuk memberi pembinaan dan peningkatan kualitas nazir,” ucap dia. BWI, kata dia, akan berkolaborasi dengan seluruh mitra strategis, termasuk kementerian dan lembaga, perbankan, serta ahli-ahli keuangan, untuk memaksimalkan potensi wakaf. Dia berharap ke depan, wakaf dapat berfungsi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Pihaknya juga berencana melibatkan elemen masyarakat, penyuluh, ormas Islam, dan penghulu sebagai duta wakaf untuk menyampaikan pentingnya wakaf kepada masyarakat. "Agar masyarakat, terutama generasi muda Indonesia bisa menjadikan berwakaf sebagai gaya hidup,” ujar dia.
Jakarta: Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, terpilih menjadi Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) masa bakti 2024-2027. Penetapan tersebut berdasarkan rapat pleno yang digelar di Kantor BWI Pusat, Jakarta Timur, dan tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 8 Mei.Kamaruddin berkomitmen menjadikan BWI sebagai lembaga yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas perwakafan di Indonesia. Menurut dia, BWI dapat mendukung program pembangunan nasional dan pemberdayaan sosial.
“Kami punya visi ingin menjadikan BWI sebagai lembaga yang berperan strategis untuk meningkatkan kualitas perwakafan di Indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024.
Kamaruddin mengatakan potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Dia bakal memaksimalkan kualitas perwakafan, termasuk wakaf benda tidak bergerak, seperti wakaf uang yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Untuk memastikan keamanannya, kami menekankan pentingnya sertifikasi wakaf,” tegas dia.
Kamaruddin menjelaskan salah satu tugas penting BWI adalah membina dan meningkatkan kualitas nazir, yang merupakan pengelola wakaf. Nazir, lanjut dia, merupakan bagian penting dari ekosistem perwakafan. Peningkatan kapasitas nazir juga menjadi prioritas agar pengelolaan wakaf dapat dilakukan optimal.
“Untuk memaksimalkan potensi wakaf, kita butuh nazir-nazir berkualitas. Ini menjadi salah satu tugas BWI untuk memberi pembinaan dan peningkatan kualitas nazir,” ucap dia.
BWI, kata dia, akan berkolaborasi dengan seluruh mitra strategis, termasuk kementerian dan lembaga, perbankan, serta ahli-ahli keuangan, untuk memaksimalkan potensi wakaf. Dia berharap ke depan, wakaf dapat berfungsi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
Pihaknya juga berencana melibatkan elemen masyarakat, penyuluh, ormas Islam, dan penghulu sebagai duta wakaf untuk menyampaikan pentingnya wakaf kepada masyarakat. "Agar masyarakat, terutama generasi muda Indonesia bisa menjadikan berwakaf sebagai gaya hidup,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AZF)
Sentimen: positif (100%)