Sentimen
Positif (78%)
23 Okt 2004 : 17.57

Jokowi Tegaskan Sasaran BPKP Bukan Cari Kesalahan, tapi Cegah Penyimpangan

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

23 Okt 2004 : 17.57
Jokowi Tegaskan Sasaran BPKP Bukan Cari Kesalahan, tapi Cegah Penyimpangan

RILISID, Jakarta — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, sasaran kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan pengawas internal bukan untuk mencari kesalahan, tapi untuk mencegah penyimpangan dengan memberikan arahan dan tuntunan yang tepat. 

Jokowi menyampaikan itu dalam sambutannya saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Jokowi mengatakan, mencari kesalahan justru hanya akan memperlambat pembangunan.

“Mestinya diberikan arahan yang benar yang mana, diberikan tuntunan yang tepat yang mana, bukan memasang jebakan ‘wah ini keliru’ didiemin saja. Mestinya dibetulkan di awal diberitahu di awal ini keliru," kata Jokowi.

"Fokusnya bukan berapa banyak yang ketahuan melakukan penyimpangan tapi berapa banyak yang bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat dari program-program pemerintah," lanjut Jokowi.

Jokowi menilai, BPKP memiliki peran penting dalam mengawal kesinambungan pembangunan agar masyarakat dapat merasakan manfaat yang maksimal. Ia menegaskan pentingnya memastikan program pembangunan sampai kepada tujuan tanpa menyalahi aturan dan mencari kesalahan.

“Kalau kita ibaratkan kereta, gerbong kereta, BPKP itu berkontribusi membangun relnya, lurus, dan memastikan kereta itu sampai pada tujuan dengan cepat dan tepat, pas. Sehingga tidak boleh hanya sekadar memperbanyak lampu merah. Ini enggak boleh, itu enggak boleh ini enggak boleh, itu enggak boleh, bukan itu,” ucap Jokowi.

Kepala Negara itu menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan untuk menghadapi tuntutan di masyarakat dan menguatnya kompetisi antarnegara. Ia pun menginstruksikan BPKP untuk berinovasi melalui pemanfaatan teknologi.

“Sekarang sudah banyak tools-nya seperti platform redetection dan exclusion system untuk warning, untuk blacklist pihak yang terlibat fraud atau penyimpangan lain. Saya kira bapak ibu lebih tahu, ada rescoring tool untuk deteksi fraud pencairan anggaran, ada semuanya, ada sistem robotik proses automation untuk otomatisasi pengawasan, ada sensor internet of thing dan citra satelit untuk pemantauan proyek di lapangan bisa diawasi, bisa dipantau,” ungkap Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Syarifuddin yang hadir secara virtual, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (*)

Sentimen: positif (78%)