Era Prabowo, Energi Ini yang Bakal Jadi Fokus Pengembangan
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari fraksi Partai Gerindra Kardaya Warnika mengungkapkan, kelak di era pemerintahan yang selanjutnya yakni kepemimpinan Presiden RI Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto harus mendorong pengembangan bioenergi atau Bahan Bakar Nabati (BBN).
Kardaya menyebutkan hal itu sejalan dengan apa yang sudah disampaikan oleh Prabowo bahwa sumber bioenergi di Indonesia sangat banyak. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan bioenergi melalui biofuel berbasis minyak sawit (CPO), ataupun ketela.
"Seperti Pak Prabowo katakan, kita mempunyai sumber bio-energi yang banyak sekali, (dari) sawit, tumbuh-tumbuhan seperti ketela. Ini artinya memanfaatkannya tidak fokus. Kita harus fokus. Kita harus galakkan ini," ujar Kardaya dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (21/5/2024).
Adapun, dia menilai saat ini pemerintah belum fokus untuk mengembangkan bioenergi dalam negeri, bahkan dia menilai pemanfaatan bioenergi dalam negeri masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. "Dan ternyata sekarang itu belum fokus. Terus terang saja, dalam bidang keenergian, kita masih ketinggalan. Kita harus fokus ke bio-energi," tambahnya.
Dengan begitu, dia menilai dengan beralih pada energi bersih seperti dengan memanfaatkan BBN atau biofuel bisa mengurangi jumlah impor BBM ke Indonesia, menambah lapangan kerja, dan memanfaatkan sumber daya yang ada di Indonesia.
"Kalau bio-energi itu bisa dimanfaatkan, maka keuntungannya pertama impor dikurangi, yang kedua, kita bisa menciptakan lapangan kerja. Ketiga, kita memanfaatkan sumber daya yang ada di kita," tutupnya.
Sebelumnya, Prabowo pernah mengatakan bahwa pemerintahan Indonesia kedepannya akan beralih dari penggunaan energi fosil khususnya dari BBM pada sumber energi yang lebih 'bersih' seperti menggunakan bahan bakar yang berbasis nabati.
"Kami ingin beralih ke bahan bakar ramah lingkungan secepatnya, kami ingin memproduksi solar dari minyak sawit dan ini akan menjadi pendorong pertumbuhan yang sangat kuat," jelasnya dalam Qatar Economic Forum, dikutip Kamis (16/5/2024).
Selain itu, Prabowo bahkan mengungkapkan bahwa setiap tahunnya Indonesia mengimpor BBM jenis solar dengan nilai US$ 20 miliar. Prabowo optimis Indonesia akan lebih menghemat pengeluaran jika beralih pada sumber bahan bakar dari nabati atau biofuel.
"Kami mengimpor bahan bakar diesel senilai US$ 20 miliar setiap tahun. Jadi bisa dibayangkan penghematan yang akan kita dapatkan ketika beralih ke biofuel," ungkapnya.
Asal tahu saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Indonesia mengimpor Solar atau HSD pada periode Januari-Februari 2024 secara volume mencapai 1,2 juta ton dengan nilai mencapai US$ 939,1 juta. Adapun mayoritas HSD diimpor dari Singapura, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan lainnya. Adapun nilai impor minyak mentah RI selama periode Januari-Februari 2024 mencapai US$ 1,5 miliar atau Rp 25,5 triliun, dengan volume 2,6 juta ton.
[-]
-
Bauran EBT Masih Jauh dari Target, ESDM Ungkap Penyebabnya
(pgr/pgr)
Sentimen: positif (98.3%)