Sentimen
Negatif (66%)
21 Mei 2024 : 20.53
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Belajar dari Era Firli, Jokowi Diminta Tak Asal Tunjuk Pansel KPK

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

21 Mei 2024 : 20.53
Belajar dari Era Firli, Jokowi Diminta Tak Asal Tunjuk Pansel KPK

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta belajar dari era komisioner Firli Bahuri cs dalam penetapan panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pansel capim KPK untuk komisioner periode 2019-2024 menghasilkan figur-figur pimpinan KPK yang problematik dan disorot publik. "Kami memiliki catatan yang amat sangat banyak pada proses pemilihan pimpinan KPK 2019 dan itu semua tentu tidak bisa kita lepaskan dari kerja pansel yang amat buruk," kata peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana kepada wartawan dikutip Selasa, 21 Mei 2024. Dia juga meminta agar Jokowi tak asal tunjuk dan tidak memilih berdasarkan kertas-kertas yang disodorkan oleh pemerintah. Kepala Negara harus aktif mempelajari kondisi KPK agar kontroversi tak terulang. "Presiden juga harus aktif mencari tahu bagaimana sebenarnya kondisi KPK belakangan waktu terakhir," ucap Kurnia.   Kurnia juga menyoroti komposisi pansel yang diisi lebih banyak dari unsur pemerintah. Total pansel sejatinya terdapat sembilan orang yang terdiri dari lima dari unsur pemerintah dan empat kalangan masyarakat. "Komposisi lima pemerintah dan empat masyarakat itu harus dirombak. Karena kami beranggapan mestinya yang didominasi oleh pansel KPK adalah orang orang yang tidak memiliki afiliasi, tidak memiliki kedekatan atau bisa dikatakan mereka yang punya latar belakang independen," ujar Kurnia.

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta belajar dari era komisioner Firli Bahuri cs dalam penetapan panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pansel capim KPK untuk komisioner periode 2019-2024 menghasilkan figur-figur pimpinan KPK yang problematik dan disorot publik.
 
"Kami memiliki catatan yang amat sangat banyak pada proses pemilihan pimpinan KPK 2019 dan itu semua tentu tidak bisa kita lepaskan dari kerja pansel yang amat buruk," kata peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana kepada wartawan dikutip Selasa, 21 Mei 2024.
 
Dia juga meminta agar Jokowi tak asal tunjuk dan tidak memilih berdasarkan kertas-kertas yang disodorkan oleh pemerintah. Kepala Negara harus aktif mempelajari kondisi KPK agar kontroversi tak terulang.
"Presiden juga harus aktif mencari tahu bagaimana sebenarnya kondisi KPK belakangan waktu terakhir," ucap Kurnia.
 
 
Kurnia juga menyoroti komposisi pansel yang diisi lebih banyak dari unsur pemerintah. Total pansel sejatinya terdapat sembilan orang yang terdiri dari lima dari unsur pemerintah dan empat kalangan masyarakat.
 
"Komposisi lima pemerintah dan empat masyarakat itu harus dirombak. Karena kami beranggapan mestinya yang didominasi oleh pansel KPK adalah orang orang yang tidak memiliki afiliasi, tidak memiliki kedekatan atau bisa dikatakan mereka yang punya latar belakang independen," ujar Kurnia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(END)

Sentimen: negatif (66.7%)