Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Menteng, Sleman, Purwakarta
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengungkap rencana pimpinan MPR bertemu mantan Ketua MPR Amien Rais untuk bicara tentang perubahan keempat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang pernah dilakukan di masa kepemimpinan Amien Rais.
Rencana ini Bamsoet sampaikan usai berbincang secara tertutup dengan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, di kediaman Try, Jalan Purwakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
Bamsoet mengatakan bahwa pertemuan ini akan digelar pada 6 Juni 2024.
Baca juga: Kritik Gibran Maju Pilpres, Amien Rais: Pamannya Buatkan Karpet Merah...
"Yang paling menarik kita akan ketemu dengan Pak Amien Rais. Kalau yang lainnya (pertemuan dengan) presiden, wakil presiden, Pak Amien Rais kita punya agenda khusus yang sangat spesial," kata Bamsoet saat ditemui.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu lantas mengungkapkan mengapa menyebut pertemuan dengan Amien Rais sangat spesial.
Sebab, MPR akan bertanya pada Amien Rais soal pandangannya tentang keadaan atau situasi Indonesia pasca amendemen UUD 1945 yang keempat.
Bamsoet mengaku penasaran apa jawaban dari Amien Rais.
"Barangkali kita akan bertanya kepada Pak Amien, apakah Pak Amien ketika mengubah Undang-undang Dasar ini, apakah inikah yang beliau impikan, suasana inikah yang beliau bayangkan, Indonesia akan makmur, sentosa dengan perubahan amendemen ke-4 nya," papar politikus Golkar ini.
Dia meyakini, dalam pertemuan itu akan terjawab mengapa dahulu begitu besar dorongan dari sebagian besar masyarakat untuk diubahnya UUD 1945.
"Barangkali nanti akan terjawab kenapa dulu begitu kerasnya dorongan euforia reformasi menyasar kepada UUD 1945," urai dia.
Baca juga: Kritik Gibran Maju Pilpres, Amien Rais: Pamannya Buatkan Karpet Merah...
Lebih jauh, Bamsoet menuturkan pihaknya dalam waktu dekat akan mengunjungi wakil presiden ke-11 RI Boediono dan wakil presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, pada Rabu (22/5/2024).
Selain Boediono dan JK, MPR juga akan berbincang soal kebangsaan dengan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 28 Mei, juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Namun jadwal untuk pertemuan dengan Megawati masih terus dicocokkan.
"Bu Mega kita belum konfirmasi, kita harapkan sebelum 6 Juni kita di rumah Bu Mega," ucapnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini, UUD 1945 sudah diamendemen sebanyak empat kali.
Amendemen tersebut menyebabkan MPR sebagai lembaga tertinggi negara kehilangan superioritasnya sehingga berjalan seperti tak memiliki kuasa.
Baca juga: Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais
Amendemen terakhir disebabkan sejumlah pasal yang ada di UUD 1945 menjadi dasar bagi Presiden Soeharto mempertahankan kekuasaan hingga 32 tahun di era Orde Baru.
Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas yang terbit pada 17 April 2002, sejumlah pihak memang telah berupaya untuk menghendaki pembatalan amendemen UUD 1945 sejak dulu.
Namun, Ketua MPR saat itu, Amien Rais menyatakan bahwa amendemen harus tetap dilakukan karena menjadi amanat reformasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Sentimen: positif (88.6%)