PIKIRAN RAKYAT - Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menunggu presiden terpilih Prabowo Subianto mengajaknya menyusun nama-nama yang akan duduk di kursi menteri kabinet. Yusril pun sudah menyiapkan sejumlah nama untuk diajukan menjadi calon menteri Prabowo.

"Kalau kita diajak berdiskusi mengenai struktur kementerian, tentu (kami) akan menyumbangkan pikiran," kata Yusril di sela-sela Musyawarah Dewan Partai (MDP) PBB di Jakarta, Sabtu.

Tidak hanya satu nama, paling sedikit PBB akan mengajukan empat kadernya untuk bergabung di pemerintahan Prabowo. Satu dari empat nama yang dimaksud adalah Yusril sendiri.

"Kalau PBB sudah diminta mengajukan calon, kami akan sampaikan calon-calonnya. Tentu tidak hanya satu orang, ya pasti tiga atau empat orang," ujarnya.

Dalam musyawarah tersebut, Yusril memutuskan mundur dari jabatan Ketua Umum PBB, kemudian posisinya digantikan oleh Fahri Bachdim.

Yusril mengaku ingin beristirahat dari kepengurusan partai politik, sebab dia sudah memimpin partai tersebut sejak awal Reformasi tahun 1998.

Meski tidak lagi menjadi ketua umum, Yusril tetap aktif di dunia politik dalam kapasitasnya sebagai akademisi dan politisi senior.

Ke depan, Yusril akan berpolitik atas nama pribadi, tidak lagi mewakili PBB. Dengan posisi barunya saat ini, Yusril merasa akan lebih leluasa menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk memecah persoalan bangsa, khususnya di bidang hukum dan demokrasi.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani buka suara soal kabinet yang akan dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Muzani menyebut Prabowo masih sibuk mengotak-atik nama menteri yang akan mengisi pemerintahannya.

"Sudah dibicarakan, sudah diotak-atik, sudah dirancang karena kebutuhan menteri berdasar dengan kebutuhan pemerintah yang akan datang,” kata Muzani di kediaman Prabowo, Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Muzani belum bisa mengumumkan sosok-sosok yang menjadi calon jadi menteri Prabowo, sebab perubahan masih bisa terjadi bergantung program kerja yang menjadi prioritas mereka.

“Kebutuhan pemerintah yang akan datang itu bergantung kepada perencanaan program kerja pemerintah yang akan datang, sehingga itu sedang di-breakdown oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ujarnya.

Diketahui, Prabowo-Gibran dan para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai menyusun kabinet usai penetapan presiden dan wakil presiden dilakukan oleh KPU pada Rabu, 24 April 2024 lalu.***