FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Biaya pendidikan tinggi jadi sorotan belakangan ini. Berbagai spekulasi mencuat terkait mahalnya biaya pendidikan tersebut.

Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu menjelaskan, biaya pendidikan tinggi diambil dari beberapa sumber.

“Biar jelas. Sumber pembiayaan pendidikan tinggi BHMN dari: 1) APBN; 2) mahasiswa; 3) sumber lain,” jelasnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Senin (20/5/2024).

Adapun jika biaya pendidikan kian hari makin mahal, ia menyebut itu karena cara menutupinya dengan menaikkan Uang Kuliah Tunggal atau UKT. Sebagai salah satu sumber dana operasion pendidikan tinggi.

“Jika biaya pendidikan naik dan sumber dari APBN, untuk menutupi kekurangan maka dari mahasiswa (UKT) dinaikkan.
Itulah yang terjadi saat ini,” ucapnya.

Diketahui, biaya kuliah belakangan ini dikabarkan di berbagai kampus di Indonesia. Hal itu menuai protes dari berbagai kalangan.

Di tengah protes itu, pejabat kementerian pendidikan menyebut pendidikan tinggi buka kebutuhan dasar. Sehingga tidak diwajibkan bagi warga Indonesia mengenyam pendidikan tinggi.
(Arya/Fajar)