Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) akan fokus mempercepat tindakan secara global untuk mengatasi krisis air yang disebabkan oleh permintaan yang berlebihan, kesalahan pengelolaan, dan dampak perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.

Pada Pekan Hijau UE, Komisi Eropa akan meluncurkan kampanye peningkatan kesadaran mengenai perlunya mengubah cara pengelolaan, penggunaan, dan nilai air.

Kampanye #WaterWiseEU ini akan mendorong masyarakat untuk "Melihat Air Secara Berbeda" dan mencari solusi terhadap berbagai tantangan air yang dihadapi saat ini.

-

-

Pada Forum Air Dunia, World Water Forum, UE akan mengumumkan bergabung dalam Freshwater Challenge, yang diluncurkan pada Konferensi Air PBB tahun lalu. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan 300.000 km sungai yang rusak dan 350 juta hektare (ha) lahan basah yang terdegradasi pada 2030.

Perwakilan UE dipastikan menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali, Indonesia yang mengusung tema "Air untuk Kemakmuran Bersama".

"Dengan mengikuti tantangan ini, UE menunjukkan komitmennya terhadap solusi berbasis alam untuk memastikan pasokan air yang berkelanjutan", demikian dikutip dari laman resmi Komisi Eropa, Sabtu (18/5/2024).

UE juga akan mendukung kerja sama air di tingkat global, dengan meluncurkan inisiatif baru bersama Jaringan Internasional Organisasi Daerah Aliran Sungai (International Network of Basin Organizations) yang mendukung pembelajaran antara Organisasi Daerah Aliran Sungai dan Danau.

"Berdasarkan pengalaman UE, tindakan ini akan memperkuat kerangka kelembagaan, kapasitas manusia, sarana perencanaan dan implementasi di antara organisasi-organisasi wilayah sungai di seluruh dunia," tulis mereka.

Penelitian dan inovasi UE juga akan dipamerkan di Forum, melalui kemitraan UE yang didanai bersama, Water4All, di paviliun khusus, dan melalui Horizon Europe Restore our Ocean & Waters Mission.

Paviliun UE akan menjadi tuan rumah acara satu hari untuk mempresentasikan Penelitian dan Inovasi UE di bidang air, kemitraan, Misi dan mempromosikan berbagai tindakan mereka.

Beberapa aksi internasional lainnya dengan mitra eksternal seperti UNESCO, International Network of Basin Organizations (INBO) atau UNEP juga akan disajikan.

UE juga akan menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan sistem informasi air sebagai alat yang menyediakan informasi komprehensif untuk pengelolaan sumber daya air dan pengambilan keputusan.

Sebagai informasi, World Water Forum ke-10 digelar di Bali, mulai hari ini 18 Mei hingga 25 Mei 2024. Pada pembukaan hari ini, setidaknya 20.000 peserta dari berbagai delegasi hadir. Dijadwalkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan hadir dalam acara berskala internasional itu. Bahkan, menurut Menko Perekonomian Luhut B Pandjaitan, Jokowi akan bertemu Elon Musk dan meluncurkan Starlink di Denpasar, Bali.

[-]

-

Bahas World Water Forum ke-10, Presiden Jokowi Gelar Rapat Terbatas
(dce)