Sentimen
Positif (61%)
17 Mei 2024 : 21.05
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Tunggu Restu Airlangga, Golkar Buka Peluang 'Kawin' dengan PKS di Pilkada DKI Jakarta

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

17 Mei 2024 : 21.05
Tunggu Restu Airlangga, Golkar Buka Peluang 'Kawin' dengan PKS di Pilkada DKI Jakarta

AKURAT.CO Peluang partai Golongan Karya (Golkar) untuk menjalin koalisi dengan PKS dalam Pilkada Jakarta 2024 terbuka lebar. Hal ini diketahui setelah partai berlogo pohon beringin tersebut melakukan kunjungan ke kantor DPW PKS DKI Jakarta, Selasa (14/5/2024). 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar, berharap PKS bersedia memberikan dukungan kepada bakal pasangan calon yang nantinya akan diusung untuk maju di Pilkada Jakarta, 27 November 2024. 

 

"Kita bicarakan juga kesiapan Partai Golkar kesiapan PKS menghadapi Pilkada di bulan November nanti yang tentunya juga baik Golkar maupun PKS, maupun Golkar apalagi tetap kita membutuhkan koalisi untuk mencalonkan pasangan gubernur dan wakil gubernur," kata Zaki kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).

 

 

Kendati peluang menjalin koalisi itu ada, Zaki mengaku masih menunggu restu dari sang Ketua Umum (Ketum) Golkar, Airlangga Hartarto. 

 

"Kita akan bicara dengan nanti DPP masing-masing. Tapi paling tidak jalinan komunikasi dan silaturahmi ini selalu terbuka baik untuk Partai Golkar maupun PKS," jelasnya.

 

Selain itu, dalam pertemuan tersebut kedua partai belum bicara soal nama-nama cagub atau cawagub. Apalagi, Golkar juga masih mempertimbangkan tiga nama, yakni Zaki sendiri, Ridwan Kamil, dan Erwin Aksa.

 

"Belum (bahas nama cagub). Kan Golkar juga belum menetapkan siapa calonnya masih ada tiga nama kan di Golkar," tutur Zaki. 

 

Sementara, Ketua DPW PKS DKI, Khoirudin menyebut kunjungan Golkar ke markasnya sudah dilakukan dua kali. Ia berharap lewat komunikasi kedua partai bisa menjaga stabilitas politik di Ibu Kota.

 

"Jadi mudah-mudahan tali komunikasi, tali silaturahmi ini terus terjalin dan kita bisa menjaga kondusivitas iklim politik di Jakarta ini menjadi lebih baik lagi," pungkasnya.

Sentimen: positif (61.5%)