Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Madura
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Pengusaha Ritel Protes Warung Madura Jual Gas LPG, Arief Poyuono: Udah Mulai Berkembang, Diutak-atik
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Elite Partai Gerindra, Arief Poyuono, turut memberikan perhatiannya terhadap polemik yang melibatkan warung Madura yang kembali menjadi sorotan.
Kali ini, sorotan tertuju pada jualan yang ada di warung Madura, termasuk tabung LPG hingga BBM.
Arief Poyuono mengungkapkan keheranannya terhadap protes yang muncul ketika warung Madura sudah mulai maju.
Ia merasa heran mengapa protes baru muncul ketika warung Madura telah berkontribusi dalam perekonomian lokal dan mulai memajukan usahanya.
"Giliran warung Madura warung Rakyat udah mulai berkembang di utak-atik," ujar Poyuono dalam keterangannya di aplikasi X @bumnbersatu (9/5/2024).
Membandingkan warung Madura dengan supermarket, Arief Poyuono mengaku lebih nyaman berbelanja di warung Madura.
Ia menyatakan bahwa selain berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi lokal, berbelanja di warung Madura juga memberikan kenyamanan tersendiri bagi konsumen.
"Aku kalau beli rokok samsu di warung Madura jauh lebih enak daripada di supermarket loh," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, menyoroti penjualan LPG dan bahan bakar minyak (BBM) di warung Madura.
Ia menegaskan perlunya pemerintah memberlakukan kebijakan yang konsisten dan tidak diskriminatif antara warung Madura dan toko ritel.
Roy mengingatkan bahwa ada aturan yang harus dipatuhi semua pihak, terutama terkait keselamatan.
Roy mencontohkan bahwa untuk penjualan BBM di pom bensin, harus memenuhi aspek keamanan, seperti ketersediaan alat pemadam di sekitar lokasi.
Namun menurutnya, hal ini belum dipenuhi oleh warung Madura.
Selain itu, Roy juga menyoroti penjualan minuman keras (miras) di warung-warung, dari miras golongan A-C.
Ia mempertanyakan pemberlakuan peraturan minuman beralkohol (minol) terhadap warung-warung tersebut, sementara peritel dijaga ketat terkait peraturan itu.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (88.9%)