Sentimen
Negatif (50%)
9 Mei 2024 : 16.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Berlin

Kasus: Tipikor, HAM

Partai Terkait

Ini 3 Besar Kandidat Polisi Perbatasan dan Pedalaman Hoegeng Awards 2024

9 Mei 2024 : 16.15 Views 6

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Ini 3 Besar Kandidat Polisi Perbatasan dan Pedalaman Hoegeng Awards 2024

Jakarta -

Dewan Pakar Hoegeng Awards 2024 telah menetapkan 15 kandidat calon penerima Hoegeng Awards 2024. Dalam Kategori Tapal Batas dan Pendalam, terpilih tiga nama polisi terbaik yang terus mengabdikan diri untuk melayani masyarakat di tapal batas dan pedalaman Indonesia.

Rapat Dewan Pakar tersebut digelar di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024). Adapun Dewan Pakar Hoegeng Awards tahun ini adalah Mantan Plt Pimpinan KPK Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., anggota Kompolnas Poengky Indarti,S.H., LL.M., Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi. Anggota Komnas HAM Putu Elvina, S.Psi., MM dan Wakil Ketua Komisi III DPR, Dr. Habiburokhman, S.H., M.H.

Tiga Kandidat dalam Kategori Polisi Tapal Batas dan Pedalaman adalah

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AKP I Eka BerlinBripka Septinus AruiAipda Wardika

Berikut adalah profil tiga besar kandidat penerima anugerah Hoegeng Awards 2024 kategori Polisi Tapal Batas dan Pedalaman:

AKP I Eka Berlin Foto: Dok Istimewa

AKP I Eka Berlin

AKP I Eka Berlin adalah Kanit Tipikor Satreskrim Polres Simeulue. AKP Berlin dikenal warga sebagai polisi yang sangat memberikan perhatian pada pendidikan anak. Dia berjuang meningkatkan literasi anak-anak mantan pekerja migran Indonesia (PMI) lewat perpustakaan keliling hingga rumah belajar di Nunukan, Kalimantan Utara.

Diketahui, Polres Nunukan mempunyai sembilan Polsek dan semuanya berbatasan langsung dengan Malaysia. Salah satu persoalan yang dihadapi Polres Nunukan adalah PMI ilegal yang dideportasi dari Malaysia. Mereka akhirnya bekerja di Nunukan di sektor budi daya rumput laut.

Berlin mengatakan banyak anak-anak dari PMI itu yang tidak mempunyai data diri sehingga untuk memulai pendidikan di sekolah menjadi susah. Akhirnya, mereka pun bekerja mengikuti orang tuanya di sektor budi daya rumput laut.

Berlin menuturkan pihaknya pun melakukan pendekatan persuasif kepada anak maupun orang tua mantan PMI di Malaysia itu. Dia juga berkoordinasi dengan para pemilik usaha rumput laut untuk mengurangi para pekerja yang masih anak.

Berlin memberikan pemahaman kepada para orang tua tersebut tentang pentingnya pendidikan sebagai salah satu jalan untuk mengubah nasib hidup mereka. Berlin mendorong anak-anak itu untuk sekolah dengan berkoordinasi dengan Dukcapil agar data diri anak-anak tersebut bisa dipenuhi.

Polisi juga membuat wahana pendidikan perbatasan untuk melakukan pendampingan bagi mereka yang tidak bisa membaca dan menulis. Target dari program Polres Nunukan itu adalah anak-anak yang buta aksara.

Saat ini sudah ada sekitar lima rumah belajar dan perpustakaan mini yang tersebar di sejumlah wilayah di Nunukan, yaitu Warung Kamtibmas Rumah Belajar Kasih Kevin, Perpustakaan dan Rumah belajar di Mantikas, Rumah Belajar di Jalan Pong Tiku, Rumah Belajar di Jalan Persemaian, dan Kelompok Belajar di Jalan Sei Sembilan. Adapun jumlah anak putus sekolah yang disekolahkan khusus di tahun ajaran 2023; 7 siswa SD, satu siswa SMP, satu siswa SMK dan 13 orang lulus ujian paket A.

.

Bhabinkamtibmas Kampung Ayambori, Manokwari, Papua Barat, Brigadir Kepala (Bripka) Septinus Arui. Foto: dok. istimewa

Bripka Septinus Arui

Bripka Septinus Arui adalah Bhabinkamtibmas Kampung Ayambori, Manokwari. Bripka Arui menjadi guru pengganti kala guru utamanya enggan mengajar. Dia mengajar seorang diri hingga guru pengganti lainnya datang dan mengajar di sana.

Dia menjadi guru pengganti sejak tahun 2015. Saat itu, dia mengajar seorang diri hingga sekitar tahun 2021-2022. Sesekali ada yang membantunya meskti tak bertahan lama.

SD tersebut adalah SD Inpres 102 Wasnembri. Sekolah yang berdiri sejak 1999 itu terkendala tenaga pendidik saat pemekaran Kabupaten Tambrauw.

Pada saat itu, 30 siswa SD Inpres 102 Wasnembri terlantar lantaran tak ada guru. Dia pun tergerak untuk menyelamatkan masa depan puluhan anak Kampung Wasnembri itu.

Selama kekurangan guru, Bripka Arui menggandeng pendeta setempat, guru yang sebelumnya menghilang, hingga warga lulusan SMA untuk mengajar anak-anak.

.

Aipda Wardika bersama warga menjaga telur penyu di Simeulue, Aceh Foto: dok. istimewa

Aipda Wardika

Aipda Wardika adalah Kanit Tipikor Satreskrim Polres Simeulue. .Selain tigasnya sebagai Kanit Tipikor, dia aktif membantu melestarikan penyu di kawasan Kabupaten Simeulue, Aceh.

Kegiatannya tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2019. Saat itu, ramai penjualan telur penyu di Kabupaten Simeulue.

Aipda Wardika tidak melakukan penegakan hukum. Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak memiliki pengetahuan tentang penyu sebagai hewan yang dilindungi.

Aipda Wardika kemudian bekerja sama dengan rekan-rekan dari LSM dan warga sekitar. Kerja kolaborasi mereka dimulai pada tahun 2020. Dimulai dari Pulau Selaut yang menjadi lokasi terluar Indonesia di Kabupaten Simeulue.

Lambat laun berjalan, peredaran jual beli telur penyu sempat tak terdengar. Tidak ada yang menjualbelikan telur penyu lagi.

..

(aik/hri)

Sentimen: negatif (50%)