Sentimen
Positif (100%)
4 Mei 2024 : 03.48
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Riyadh

Dari 57 Negara Anggota IsDB, 32 di Antaranya Rentan Konflik Geopoliti? Sri Mulyani Angkat Bicara

4 Mei 2024 : 10.48 Views 1

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Dari 57 Negara Anggota IsDB, 32 di Antaranya Rentan Konflik Geopoliti? Sri Mulyani Angkat Bicara

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dari 57 negara anggota Islamic Development Bank (IsDB), 32 di antaranya dihadapkan pada kerentanan terhadap perang atau konflik geopolitik.

"Tantangan pembangunan negara-negara ini sangat besar dan kompleks. Peran IsDB untuk membantu membangun dan memperbaiki kesejahteraan negara-negara anggotanya sangat penting," tegas Sri Mulyani dalam pertemuan dengan Presiden IsDB Mohammed Al Jasser di Riyadh, Jumat, 3 Mei 2024.

Selain itu, Sri Mulyani menyatakan dukungannya terhadap langkah reformasi IsDB untuk memperkuat dan meningkatkan kinerja aspek keuangan dan operasional agar semakin efektif, berdaya guna, dan efisien.

Baca Juga: Sri Mulyani Akhirnya Tetapkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 Pensiunan PNS Golongan I, II, III, IV Siap Ditransfer Tanggal...

Sebagai pemegang saham IsDB, Indonesia siap membantu mendorong kemajuan IsDB agar bisa memberikan bantuan lebih banyak kepada negara-negara anggota yang membutuhkan.

"Ini bentuk konkret kerja sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation)," ujar Sri Mulyani meyakinkan.

Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga mengangkat topik pentingnya transisi energi dalam IsDB Annual Meeting di Riyadh.

Dia menyoroti upaya setiap negara dan dunia dalam menghadapi tiga tantangan krusial, yaitu keamanan energi, keberlanjutan energi, dan keterjangkauan energi.

Baca Juga: PNS Akan Terima Gaji ke 13 Tanggal Berikut ini, Sri Mulyani Sudah Tentukan Jadwal Waktu Pencairannya

Sri Mulyani menegaskan bahwa energi merupakan kebutuhan dasar manusia sekaligus menjadi tantangan pembangunan, baik untuk membangun dan menyediakan energi secara terjangkau bagi masyarakat maupun untuk memastikan keberlanjutan planet.

"Proses transisi energi bukan hanya rumit dan kompleks namun juga sangat mahal pembiayaannya. Kita harus mampu menjaga kepentingan nasional dan memperjuangkan sebuah proses transisi yang adil dan terjangkau," jelas Sri Mulyani.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan langkah-langkah dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menjalankan transisi energi menuju zero emission dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

Baca Juga: Sri Mulyani dan Kemenkeu Sepakati PNS dengan Kategori Ini Tak akan Dapat Tunjangan Uang Makan 2024

Menurutnya, langkah tersebut memerlukan desain kebijakan yang kompleks dan sensitif serta pembiayaan yang besar dan menantang.

Sri Mulyani juga menekankan pentingnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat dan kuat serta strategi pendanaan global yang efektif untuk menjalankan transisi energi secara efektif dan berkelanjutan.

Ia juga menyoroti peran negara dan Islamic Development Bank dalam menjawab tantangan masa depan yang semakin kompleks dan dinamis.

"Senang bisa menjelaskan posisi Indonesia yang mendapat respek dari seluruh panelis dan audience," tutup Sri Mulyani. ***

Sentimen: positif (100%)