Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UNISA
Tokoh Terkait
Hadapi Bonus Demografi, Pemprov Jateng Rumuskan Pendidikan Double Track
Harianjogja.com Jenis Media: News
SURAKARTA—Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menyampaikan bahwa para kepala sekolah diminta berkomitmen menciptakan anak-anak didik dengan sumber daya manusia (SDM) terbaik guna menghadapi bonus demografi. Pernyataan ini dia ucapkan usai memberikan arahan kepada kepala sekolah jenjang SMA, SMK, dan SLB se-Jateng di Taman Budaya Jawa Tengah, Kota Surakarta pada Selasa (30/4/2024).
Bagi siswa yang menempuh pendidikan SMA, Pj Gubernur meminta dilakukan formulasi sesuai tuntutan era merdeka belajar. Guru bisa memberikan pendidikan kepada siswa dengan menggali dan mengembangkan potensi, minat, serta bakat para murid, sehingga dapat mengarahkan mereka ke jurusan maupun perguruan tinggi yang tepat dan sesuai keinginannya.
BACA JUGA: 10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bisa Buat Caption Instagram
Pada jenjang SMA, secara bertahap Pemprov Jateng akan merumuskan pendidikan double track, yakni disatukannya kecakapan akademik dan keterampilan.
"Harapannya di tingkat SMA itu, tidak hanya akademik yang dikedepankan, tetapi nanti ditambahkan dengan keterampilan-keterampilan terkait dengan dunia usaha," kata Pj Gubernur dalam rilis yang diterima Harianjogja.com.
Terkhusus pendidikan di SMK, peningkatan kualitas sistem pendidikan vokasi menjadi salah satu program prioritas Pemprov Jateng. Harapannya, lulusan SMK bisa menjadi tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja.
Hal ini sejalan dengan sejumlah investasi yang akan masuk di Jateng, sehingga nantinya berbagai perusahaan yang ada, kelak akan lebih maksimal mendapatkan tenaga kerja lokal dengan kualitas SDM yang terbaik.
"SMK harus menyiapkan siswa-siswanya untuk menjadi pekerja-pekerja yang siap pakai,” imbuh Pj Gubernur.
Seiring dengan adanya bonus demografi, sebanyak 65% penduduk Indonesia dalam 20 tahun ke depan diperkirakan berada pada usia produktif (15-64 tahun), dan merekalah yang akan berperan sebagai pemimpin di negeri ini.
Perlu diketahui, bonus demografi merupakan fenomena ketika struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan, karena jumlah penduduk usia produktif sangatlah besar, sedang proporsi penduduk usia muda semakin kecil, dan usia lanjut belum begitu banyak.
Maka dari itu, Pj Gubernur menegaskan bahwa pendidikan yang baik dan berkualitas merupakan hal yang penting dan harus diwujudkan.
“Ini untuk menciptakan visi Indonesia, yaitu Indonesia Emas tahun 2045," ucapnya
BACA JUGA: Ilmu Komunikasi UNISA Teguhkan Literasi Keterbukaan Informasi Publik yang Sehat
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah menyampaikan bahwa sudah ada rintisan kerja sama antara SLB dan SMK di Jateng, sehingga nantinya akan diberikan penguatan pendidikan vokasi di Satuan Pendidikan SLB.
Hal itu diwujudkan dalam inovasi Pengembangan Keterampilan Ungkit Kemandirian Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) melalui kerja sama SLB dan SMK (Bangkit Perkasa). Uswatun menyebut, saat ini hampir semua SMK negeri di Jateng sudah menjalin kerja sama dengan Sekolah-sekolah Luar Biasa.
"Itu kolaborasi SMK dan SLB berbasis kemandirian. Kompetensi yang ada di SMK ditransfer ke SLB. Begitu juga di SMK, ini kan ada yang namanya inklusi (kegiatan mengajar siswa berkebutuhan khusus pada kelas reguler). Jadi guru-guru SLB pun juga melatih guru-guru SMK itu, bagaimana bisa mengajar ke anak-anak yang inklusi," jelasnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentimen: positif (100%)