Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Institusi: University of California, University of Southern California
Kab/Kota: Karet, Michigan, California, Pittsburgh, New York, Tel Aviv, Los Angeles
Tokoh Terkait
Bak RI 98! Demo Besar-besaran Mahasiswa AS Chaos-300 Ditangkap
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Demo yang berlangsung selama dua pekan lebih di sejumlah kampus elit Amerika Serikat (AS), guna menyudahi perang Gaza dan pendudukan Palestina, memanas Rabu (1/5/2024) waktu setempat. Kekerasan pecah ketika pendukung pro Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro Palestina di Universitas California, Los Angeles (UCLA).
Video yang diverifikasi Reuters menunjukan orang-orang menggunakan tongkat dan tiang pemukul papan kayu, membuat barikade darurat melindungi pengunjuk rasa pro-Palestina. Kekerasan terhenti sebelum polisi dipanggil datang ke lokasi.
Kelompok pro Israel yang menyerang mahasiswa disebut "tampak lebih tua dari sebagian mahasiswa" dan mencoba melemparkan sejumlah benda ke pendemo pro Plaestina. Pejabat UCLA menyatakan bahwa perkemahan di kampusnya melanggar hukum, melanggar kebijakan universitas dan melibatkan orang-orang yang tidak terafiliasi dengan kampus tersebut.
"Saya hanya berpikir mereka tidak akan pernah sampai pada situasi seperti ini," kata Kaia Shah, seorang pengunjuk rasa pro-Palestina dan peneliti di UCLA, dikutip laman yang sama, Kamis (2/5/2024).
"Di mana protes kami ditanggapi oleh para pengunjuk rasa tandingan yang dengan kejam menyakiti kami, menyakiti kami, ketika kita tidak melakukan apa pun terhadap mereka," tambahnya.
Hal ini terjadi hanya beberapa jam setelah polisi menangkap para mahasiswa dan aktivis di Universitas Columbia, New York, dan meratakan tenda yang dibangun pendemo di kampus itu. Polisi dilaporkan menggenakan helm dan baju besi menangkapi mereka yang menduduki gedung akademik universitas itu.
Dilaporkan bula bagaimana mahasiswa lain yang menyaksikan kejadian mencemooh polisi. Sebelumnya tindakan represif aparat menginspirasi protes serupa di kampus-kampus di seluruh AS dan luar negeri.
"Polisi menangkap 300 orang di Columbia dan City College of New York," kata Walikota Eric Adams.
"Banyak dari mereka yang ditangkap didakwa melakukan pelanggaran dan kejahatan kriminal," katanya.
Perlu diketahui bentrokan di UCLA dan Columbia adalah bagian dari aktivisme mahasiswa AS yang terbesar sejak demonstrasi dan demonstrasi anti-rasisme pada tahun 2020. Protes tersebut menyusul peristiwa 7 Oktober di Israel oleh Hamas dari Jalur Gaza dan balasan perang Israel yang hingga kini terus berlangsung dan menewaskan 34.000 lebih orang.
Foto:Massa pro Israel mencoba membubarkan protes yang digelas mahasiswa pro (Palestina REUTERS/David Swanson) Foto: Mahasiswa pro Palestina terluka karena terkena benda tumpul (REUTERS/David Swanson)
Para pelajar telah berunjuk rasa atau mendirikan tenda di puluhan universitas di seluruh AS dalam beberapa hari terakhir, menyatakan penolakan terhadap perang Israel di Gaza. Mereka juga menuntut sekolah-sekolah divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung pemerintah Israel.
Unjuk rasa diikuti mahasiswa dari beragam etnis. Banyak pengunjuk rasa, beberapa di antaranya adalah orang Yahudi yang menolak tuduhan antisemitisme.
Di Universitas Columbia sendiri, Presiden Minouche Shafik alhirnya mengundurkan diri karena demonstrasi ini. Shafik mengatakan protes tersebut telah menghidupkan "kebencian di Columbia".
Ia menyebut demo mengundang "pelecehan dan retorika permusuhan". Bahkan ini dilakukan oleh orang luar yang datang ke jalan-jalan Manhattan yang sibuk di sekitar kampus.
Presiden AS Joe Biden sendiri berencana memberikan pidato tentang antisemitisme minggu depan di acara peringatan Holocaust. Ia sebelumnya telah membuat marah banyak pengunjuk rasa karena mendanai dan mempersenjatai Israel.
"Warga Amerika mempunyai hak untuk melakukan protes secara damai," kata Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih, kepada wartawan.
"Pengambilalihan paksa suatu bangunan bukanlah tindakan yang damai," ujarnya.
Protes pro-Palestina dikoordinasi oleh kelompok Students for Justice in Palestine dan Jewish Voice for Peace. Mengutip New York Post, protes dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dari tak hanya dari UCLA dan Columbia.
Demo juga terjadi di New York University, The New School, Brown University, Harvard, Tufts University, Massachusetts Institute of Technology, Princeton University, Yale University, hingga Emerson College. Ada pula University of Southern California, University of California, California State Polytechnic University, University of Pittsburgh, University of Minnesota, Ohio State University, dan University of Michigan.
University of Texas yang terbagi di wilayah Arlington, Austin, Dallas dan San Antonio juga ikut melakukan protes. Selain itu ada juga protes dari University of North Carolina, University of New Mexico, Emory University, Rice University hingga American University.
Meski ada banyak protes, AS tetap terus menerus berikan bantuan ke Israel. Pada 23 April lalu, Senat AS resmi menyetujui bantuan sebesar US$95 miliar atau sekitar Rp1.534 triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan, di mana Tel Aviv mendapatkan bantuan senilai US$26,3 miliar (Rp424 triliun).
[-]
-
Demo Besar-besaran Mahasiswa AS Chaos, Polisi Tembakan Peluru Karet(sef/sef)
Sentimen: negatif (100%)