Sentimen
Negatif (79%)
1 Mei 2024 : 05.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mampang Prapatan, Manado

Kasus: penembakan

Tokoh Terkait
Agus Haryono

Agus Haryono

Tak Boleh Seenak Komandan, Kompolnas Sorot Tajam Sosok Pengusaha yang Dikawal Brigadir RAT

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

1 Mei 2024 : 05.30
Tak Boleh Seenak Komandan, Kompolnas Sorot Tajam Sosok Pengusaha yang Dikawal Brigadir RAT

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Polresta Manado yakni Brigadir RAT ditemukan tewas di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dengan luka tembak di kepala.

Namun, kasus kematian Brigadir RAT menyimpan sejumlah kejanggalan dalam motif aksi nekad bunuh dirinya.

Kompolnas pun menyorot tajam tugas Brigadir RAT yang memberikan pengawalan terhadap seorang pengusaha di Jakarta.

Terlebih pengawalan tersebut diketahui dilakukan Brigadir RAT saat tak bertugas sebagai anggota kepolisian.

"Harus sesuai aturan dong. Tidak bisa main enak di bawa-bawa. Keperluannya apa? Itu yang harus diperiksa oleh Propam. Apakah penugasannya sudah sesuai prosedur atau melanggar? Ingat, Polisi digaji APBN. Penugasannya harus sesuai aturan. Tidak boleh seenaknya atau seenak komandan," kata Anggota Kompolnas, Poengky Indarto kepada awak media saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Penuh Kejanggalan, Kompolnas Sorot Keberadaan Benda Ini Saat Brigadir RAT Ditemukan Tewas

Kasus kematian anggota Polresta Manado yakni Brigadir RAT terus menyorot perhatian publik, tak terkecuali Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Pasalnya, kejanggalan terjadi terkait pernyataan dari pihak Polresta Manado dengan sang istri dari Brigadir RAT.

Sebab, sang istri menyebut Brigdari RAT tengah tak berdinas alias cuti hingga pernyataan tersebut dibantah pihak Polresta Manado.

Anggota Kompolnas, Poengky Indarto menilai tak wajar dari pernyataan status cuti yang disampaikan oleh Polresta Manado terkait kedinasan Brigadir RAT.

"Kami melihat ada kesimpang-siuran antara keterangan istri almarhum dan keterangan kepolisian. Istri mengatakan BKO, kepolisian mengatakan cuti sejak 10 Maret. Nah, kalau cuti kan harus sesuai aturan. Tidak bisa melebihi batas waktu. Masa cuti sejak 10 Maret sampai meninggalnya almarhum," kata Poengky kepada awak media saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Tak hanya itu, Poengky turut serta mengkritisi status senjata api (senpi) yang dibawa Brigadir RAT.

Sebab, kata Poengky, tak semestinya anggota yang tengah cuti menentang senpi yang diberikan dari kesatuan.

"Cuti kok bawa senpi. Seharusnya kan senpi dititipkan ke gudang penyimpanan senpi di tempat asal," kata Poengky.

"Jika benar seperti keterangan istri almarhum bahwa almarhum dibawa atasannya untuk tugas ke Jakarta. Harus sesuai aturan dong. Tidak bisa main enak di bawa-bawa. Keperluannya apa?," sambungnya.

Diketahui, Polresta Manado menyampaikan jika Brigadir RAT tengah berstatus cuti saat ditemukan tewas di Jakarta Selatan.

Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono mengatakan jika Brigadir RAT tercatat cuti sejak 10 Maret 2024.

"Dari Satlantas (Polresta Manado) dia sampaikan mau berkunjung ke keluarganya. Dia izin kunjungi kerabatnya di Mampang. Yang bersangkutan kalau tidak salah sekitar 10 Maret sudah tidak ada di Manado," ungkap Agus kepada awak media.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Michael Irwan Thamsil mengatakan Brigadir RAT tengah bertugas di Jakarta sebagai pengawal seorang pengusaha di Jakarta.

Bahkan, kata Michael, Brigadir RAT telah menjadi sosok pengawal pengusaha di Jakarta sejak tahun 2021.

Terungkap, Ini Alasan Anggota Polisi Manado Bunuh Diri dengan Cara Menembak Kepala

Anggota polisi dari Polresta Manado berinisial RA ditemukan tewas di dalam mobil yang tengah terparkir di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan pihaknya menyimpulkan jika anggota polisi tewas diduga kuat bunuh diri.

"Bukan penembakan ya, tapi bunuh diri," kata Ade saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Di sisi lain, Ade Rahmat mengaku saat ini pihaknya masih memeriksa sejumlah keterangan dari keluarga anggota polisi tersebut.

Langkah itu dilakukan dalam memastikan motif sang anggota polisi nekad mengakhiri hidup dengan menembak kepalanya sendiri.

"Dugaan masalah pribadi, namun, masih akan kita dalami kepada pihak istri, keluarga dan kerabat," ungkapnya. (raa)

Disclaimer : Berita berikut tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan bunuh diri. Bila merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Sentimen: negatif (79%)