Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: Tipikor
Partai Terkait
Tokoh Terkait
NasDem Prihatin Mendalam SYL Pakai Duit Kementan untuk Urusan Pribadi
Detik.com Jenis Media: News
Ulah keluarga mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menguras duit Kementerian Pertanian saat SYL menjabat untuk keperluan sunatan, makan sehari-hari, hingga ulang tahun, terungkap dalam persidangan. Partai NasDem prihatin dengan perbuatan SYL selama menjabat tersebut.
"Prihatin yang sangat dalam," kata Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni, Rabu (1/5/2024).
Sahroni berharap tindakan SYL ini bisa menjadi contoh pejabat-pejabat lainnya di Indonesia. Menurutnya, tidak baik melibatkan urusan pribadi dalam pekerjaan.
"Mudah-mudahan ini bisa jadi contoh pejabat yang lain bahwa urusan pribadi baiknya jangan libatkan pekerjaannya," ucap dia.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi III DPR ini juga mengaku heran dengan kelakuan SYL. Dia tidak habis pikir SYL membebankan urusan keluarganya kepada lembaga yang dipimpin.
"Mosok urusan keluarga beban dari lembaganya, pesan bapak saya (Surya Paloh) adalah untuk jaga integritas baik secara pribadi dan lembaga yang dipimpin karena itu penting sekali," ujar dia.
Untuk diketahuui, peilaku SYL tersebut terungkap dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo, eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/4).
Salah satu saksi yang dihadirkan ialah Mantan Kasubag Pengadaan Biro Umum pada Kementerian Pertanian (Kementan), Abdul Hafidh. Dalam kesaksiannya, Hafidh mengatakan Kementan mengeluarkan duit untuk acara sunatan cucu SYL.
Staf biro umum pengadaan Kementan, Muhammad Yunus, juga dihadirkan sebagai saksi. Dia mengatakan SYL menggunakan uang Kementan untuk membeli kacamata dirinya dan istri.
Yunus juga mengungkap Kementan mengeluarkan Rp 3 juta untuk pesan makanan online ke rumah dinas (rumdin) SYL setiap hari. Uang itu juga kadang dipakai untuk membayar laundry.
(maa/gbr)Sentimen: negatif (97.7%)