Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Karanganyar
Tokoh Terkait
Nuril Huda
Lima Tokoh Ini Direstui Kiai NU Nyalon Bupati Karanganyar
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Karanganyar, Gatra.com – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karanganyar mengumumkan lima nama kader terbaiknya yang patut didukung nyalon bupati pada Pilkada serentak 2024.
Kelima kader NU tersebut, yakni Paryono (anggota DPR RI), Ilyas Akbar Almadani (Ketua DPD Golkar Karanganyar), Dwi Susilarto (Kepala Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Soloraya), Sulaiman Rosyid (Ketua DPC PKB Karanganyar), dan Arief Setyoko (Dirut RSUD Karanganyar).
Satu persatu gambar diri mereka ditayangkan di layar LCD di pendopo rumah dinas bupati Karanganyar saat berlangsung Halalbihalal Nahdlatul Ulama Kabupaten Karanganyar bertema "Menuju Digdaya di Abad Kedua" pada Jumat (26/4).
Ketua PCNU, KH Nuril Huda, menyebut Paryono di awal mengumumkan nama-nama tersebut. Sosok ini bukan wajah baru di kalangan Nahdliyin Kabupaten Karanganyar.
"Beliau Pak Paryono pernah menjabat sebagai wakil bupati Karanganyar. Jika naik lagi jadi bupati, tidaklah aneh," kata Nuril Huda.
Tampilan layar berganti ke gambar Ilyas Akbar Almadani. Nuril mengatakan, NU memiliki kedekatan dengan Ilyas dan keluarganya. Apalagi Siti Khomsyah yang merupakan ibunda Ilyas, adalah sosok penting di Fathayat NU Karanganyar.
Sementara itu, Dwi Susilarto di organisasi NU Karanganyar memiliki rekam jejak bagus. Pria yang saat ini penasihat PC Anshor itu berkiprah di organisasi NU selama lebih dari satu dekade.
Lalu, Sulaiman Rosyid memperjuangkan visi misi NU di kancah politik. Ia berhasil membawa kadernya duduk di kursi parlemen. Terakhir, Arief Setyoko yang merupakan Wakil Ketua I PCNU Karanganyar juga berpengalaman di bidang manajerial di Dinas Kesehatan dan RSUD.
"Turut berbangga jika kader NU dipercaya memimpin Karanganyar. Mekanisme pencalonannya lewat parpol. NU enggak bisa nyalonin," katanya.
Siapapun dari lima kader NU yang direstui para kiai untuk nyalon bupati, bakal didukung warga Nahdliyin. Ia menyebut 300 ribu lebih warga NU Karanganyar tak boleh dipandang sebelah mata.
Menurutnya, sekarang saatnya mewujudkan NU digdaya di abad kedua melalui peran serta kader terbaiknya. Dalam halalbihalal NU Karanganyar, ia mengatakan, tak memungkiri warga Nahdliyin berada di partai politik. Namun, ia menyanggah NU milik parpol tertentu.
"NU berjarak dan punya kedekatan sama dengan parpol. Tidak ada parpol yang diistimewakan. Tujuan NU memajukan Karanganyar dan NKRI," katanya.
Kepada wartawan, Arief Setyoko mengaku siap mengundurkan diri dari ASN apabila didaulat NU untuk maju nyalon bupati Karanganyar.
"Dhawuh poro kiai wajib dipatuhi. Ini keharusan sebagai kader NU yang patuh. Risikonya memang itu [mundur dari ASN]," katanya.
Sedangkan Dwi Susilarto memandang NU harus tampil lebih unggul dengan membawa kadernya di posisi kepala daerah.
"Kader NU harus siap berpolitik. Momen Pilkada inilah saatnya," kata dia.
Di sisi lain, para kader tersebut mengaku kaget saat namanya diumumkan di forum tersebut.
578
Sentimen: positif (99.5%)