PIKIRAN RAKYAT - Viral di media sosial video cuplikan reaksi pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024 yang mengikutsertakan pengamat sepak bola Tommy Welly alias Bung Towel. Kendati demikian, eskpresi Bung Towel saat Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan jadi sorotan netizen.

Dalam video yang beredar terlihat ekspresi Bung Towel tampak dingin saat Pratama Arhan mencetak gol dan memastikan kemenangan Indonesia 11-10. Inilah yang kemudian jadi sorotan netizen yang membuat nama Bung Towel langsung jadi trending topic di X.com.

Dalam video yang beredar di media sosial, Memang Bung Towel tampak diam saat momen penentuan kemenangan Indonesia atas Korsel terjadi, namun pria kelahiran Bandung itu langsung memberikan reaksi.

"Semifinal kan," ujarnya.

Jelang akhir acara, Bung Towel sempat menyampaikan apresiasi terhadap Timnas Indonesia yang dinilai menunjukan kerja keras ekstra, meski mengakui belum memberikan apresiasi sepenuh hati sebelumnya.

Baca Juga: Bung Towel Tampak Lesu Saat Indonesia Taklukkan Korea Selatan, Kembali Kritik Shin Tae-yong

"Heroik, luar biasa. Tidak mudah, tapi kalau kita lihat, saya sangat jarang bilang keberuntungan dalam sepakbola, saya pikir itu adalah ketidakmampuan orang menerjemahkan lalu dia berlindung di balik kata-kata keberuntungan. Keberuntungan itu bakal datang pada mereka yang bekerja keras. Malam ini keberuntungan ada pada kita" kata Bung Towel.

"Patut diapresiasi, seluruh pemain luar biasa. Saya belum mengapresiasi dengan full, (sampai di titik ini) belum," pungkasnya.

Bung Towel menyebut bahwa kemenangan Timnas Indonesia U-23 atas Korea Selatan karena keberuntungan yang datang dari kerja keras.

Sebelumnya, pengamat sepakbola Tommy Welly, atau yang kerap disapa Bung Towel, menjadi perbincangan hangat dengan komentarnya mengenai perempat final Piala Asia U-23 2024. Ia menyoroti keputusan pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae Yong, untuk memanggil kembali Nathan Tjoe-A-On. Menurutnya, ketidakhadiran pemain keturunan Belanda itu seharusnya menjadi pembuktian kualitas pelatih.

"Memanggil kembali Nathan Tjoe-A-On apresiasi, itu upaya. Tetapi harusnya kita challenge, ketika tanpa Nathan Tjoe-A-On, apa yang akan dilakukan oleh Shin Tae Yong?" ujar Bung Towel.

Dalam komentarnya, Bung Towel menekankan bahwa perempat final Piala Asia U-23 adalah kesempatan bagi Shin Tae Yong untuk membuktikan kemampuannya sebagai pelatih, terlepas dari keberhasilan mencapai target tersebut.

"Kita sedang menguji kualitas Shin Tae Yong. Kita mau lihat. Kalau disuapin terus sama Erick Thohir, enak betul Shin Tae Yong," tambahnya.

Pernyataan tersebut mendapat bantahan keras dari sejumlah pengamat. Menurut banyak pengamat, target Timnas Indonesia U-23 untuk mencapai perempat final Piala Asia U-23 memang telah tercapai, namun ada sesuatu yang lebih besar yang harus diperjuangkan, yaitu tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

Bagi negara-negara besar di dunia sepak bola, Olimpiade mungkin tidak selalu menjadi prioritas utama karena adanya pembatasan umur dan jumlah pemain senior. Namun, bagi Indonesia yang bermimpi untuk menjadi kekuatan besar dalam dunia sepak bola, Olimpiade merupakan ajang yang sangat diharapkan.

Setelah lebih dari setengah abad, sejak kisah legendaris di Olimpiade Melbourne 1956, di mana Indonesia berhasil menahan imbang Uni Soviet yang diperkuat Lev Yashin, Indonesia belum pernah kembali tampil di ajang tersebut.***