Sentimen
Positif (79%)
26 Apr 2024 : 22.43
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Washington, Moskow

Xi Jinping Beri Pesan Keras ke Biden, Sebut soal 'Garis Merah'

26 Apr 2024 : 22.43 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Xi Jinping Beri Pesan Keras ke Biden, Sebut soal 'Garis Merah'

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China pimpinan Presiden Xi Jinping memberikan pesan terkait hubungan negaranya dengan Amerika Serikat (AS). Pesan itu disampaikan saat Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken, bertemu dengan Menlu China, Wang Yi, di Beijing, Jumat (26/4/2024).

Dalam pertemuan itu, Wang memperingatkan Blinken agar tidak melanggar 'garis merah' China. Ia menguraikan apa yang disebut sebagai garis merah sebagai perihal kedaulatan, keamanan, dan pembangunan, serta memperingatkan AS untuk tidak menginjaknya.

"Faktor-faktor negatif dalam hubungan (AS-China) masih meningkat dan berkembang, dan hubungan tersebut menghadapi berbagai macam gangguan," kata Wang dikutip BBC News.

-

-

"Hak pembangunan China yang sah telah ditekan secara tidak wajar dan kepentingan inti kami menghadapi tantangan."

Wang tidak merinci tantangan-tantangan ini. Namun ada beberapa titik konflik sensitif antara kedua negara adidaya tersebut, termasuk posisi mereka di Laut Cina Selatan, dukungan AS terhadap pemerintah di Taiwan, dan isu hak asasi manusia.

"Haruskah China dan AS tetap berada pada arah yang benar untuk bergerak maju dengan stabilitas atau kembali ke kondisi yang terpuruk?," paparnya

"Hubungan China-AS mulai stabil, namun masih diuji oleh faktor negatif. Kedua negara dapat terlibat dalam kerja sama atau konfrontasi, dan bahkan terjerumus ke dalam konflik."

Blinken, yang melakukan kunjungan keduanya ke China dalam waktu kurang dari setahun, mengatakan bahwa ia akan bersikap jelas dan langsung mengenai perbedaan antara kedua negara untuk menghindari kesalahan perhitungan dalam apa yang ia sebut sebagai hubungan paling penting di dunia.

"Beijing dan Washington mempunyai tanggung jawab bersama untuk memajukan hubungan melalui diplomasi aktif," ungkapnya.

Beberapa perbedaan ini menjadi sorotan awal pekan ini setelah Washington menyetujui paket bantuan terbarunya yang mencakup bantuan militer ke Taiwan. Hal ini menuai kritik tajam dari Beijing, yang menganggap pulau itu bagian integral dari kedaulatannya.

Kunjungan Blinken juga terjadi beberapa hari setelah AS mengesahkan undang-undang yang akan memaksa TikTok milik China untuk menjual aplikasi video yang sangat populer tersebut atau mendapati larangan di Negeri Paman Sam.

Di balik layar, Amerika telah memperingatkan Beijing untuk berhenti mengekspor suku cadang ke Rusia, yang menurut mereka membantu Moskow membuat senjata untuk perangnya di Ukraina.

Sementara itu, kunjungan Blinken ini merupakan bagian dari peningkatan signifikan dalam dialog dan diplomasi antara kedua negara raksasa ini setelah periode ketegangan yang sangat besar tahun lalu.

Dalam pembicaraan telepon awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping membahas peluang kerja sama, termasuk upaya memerangi perubahan iklim dan narkotika. Namun mereka berselisih mengenai dukungan AS terhadap Taiwan dan pembatasan perdagangan teknologi.


[-]

-

Dunia di Ambang Perang Lagi, China Jatuhkan 'Bom' Baru ke AS
(luc/luc)

Sentimen: positif (79.9%)