Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: bandung
Kasus: Maling, pencurian
Tokoh Terkait
Harga Bawang dan Tomat Meroket, Petani Bandung Barat Ronda Malam Halau Maling
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM - Kenaikan harga bawang dan tomat di pasaran membawa kabar bahagia bagi petani holtikultura di daerah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Mereka berharap tahun ini hasilnya melimpah dan mendapat untung besar tatakala panen raya tiba.
Di sisi lain, kenaikan harga bawang merah dan tomat membuat petani harap-harap cemas. Pasalnya, selain ancaman hama, gagal panen bisa dipicu tindak pencurian.
Hal membuat petani harus ekstra waspada untuk menjaga kebun agar tak disatroni pencuri.
Lantaran, potensi pencurian bawang dan tomat dari kebun terbuka lebar apalagi harga naik drastis.
Baca Juga: Harta Kekayaan Beda Tipis dengan Dirut KAI, Ridwan Kamil Buktikan Bisa Sukses Meski hanya dengan IPK 2,7
"Saya tanam tomat dan bawang. Sekarang harganya lagi bagus di pasaran. Biasanya sering terjadi maling kalau harga lagi mahal, maka dijagain dengan ronda malam," kata Deden (30), petani di Kampung Cicalung, Desa Wangunharja, Lembang, Kamis 25 April 2024.
Jadwal ronda dan penjagaan terhadap kebun tomat dan bawang bahkan makin gencar dilakukan petani di Lembang setelah adanya dua kali peristiwa pencurian terjadi dalam kurun waktu sepekan. Para pencuri biasanya berpura-pura menjadi bandar atau petani.
"Sekarang makin gencar lagi ronda malam. Karena kemarin sudah ada dua kali pencurian di kebun berbeda yang nyasar tanaman bawanh dan tomat," tambahnya.
Diketahui, harga tomat naik drastis dari Rp.10.000 per kilogram, kini dijual Rp18.000 per kilogram dari petani. Sedangkan harga bawang merah, dari Rp30.000 ribu menjadi Rp37.000 per kilogram.
Aksi serupa tak hanya dilakukan petani di Wangunharja, tapi juga dilakukan para petani di Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang.
Baca Juga: Segini Besaran Gaji ke 13 Anggota Polri yang Siap Dicairkan Pemerintah, Jumlahnya Bikin Iri
Kepala Desa Cikahuripan Oman Haryanto menerima laporan dari sejumlah Ketua Rukun Warga (RW) yang didatangi warganya yang mengaku komoditas sayurannya dicuri di kebun. Hal itu diduga karena sejumlah komoditas sayuran yang tengah mahal saat ini.
“Berdasarkan pengakuan warga, ini terjadi sebelum Lebaran. Harga sayuran kan, mulai merangkak naik sejak saat itu hingga saat ini,” ujar Oman.
Oman menyebutkan beberapa komoditas sayuran seperti brokoli, pecay, dan tomat tengah melambung harganya. Kemungkinan besar, hal itu yang menjadi daya tarik para pencuri.
Ia menceritakan salah seorang petani sempat memergoki maling yang akan beraksi di kebun. Mereka sudah masuk ke dalam kebun dan bersiap memanen brokoli.
“Namun, segera diteriaki oleh warga sehingga mereka segera kabur dari kebun,” katanya.
Para petani mengatakan sudah 3-4 kali maling ini mengincar kebun mereka. Beberapa malah sudah kecurian.
Oman mengatakan atas dasar itulah, warga kompak mengaktifkan kembali ronda terutama di kebun-kebun warga. Mereka khawatir hasil kerja keras mereka malah dipetik orang lain dengan cara-cara tidak bertanggung jawab.***
Sentimen: negatif (99.2%)