Sentimen
Negatif (99%)
21 Apr 2024 : 21.07
Informasi Tambahan

Institusi: UNJ

Kab/Kota: Jabodetabek, Rawamangun

Kasus: PHK, nepotisme

Tenda Kenduri Mahasiswa Lawan Politik Dinasti dan Nepotisme

22 Apr 2024 : 04.07 Views 1

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

Tenda Kenduri Mahasiswa Lawan Politik Dinasti dan Nepotisme

Jakarta, Gatra.com – Mahasiswa dari berbagai kampus di Jabodetabek mendirikan Tenda Kenduri Perlawanan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur (Jaktim).

Dilansir dari RCTIplus pada Sabtu (20/4), pendirian Tenda Kenduri Perlawanan tersebut merupakan bentuk aksi penolakan terhadap praktik politik dinasti dan nepotisme.

Selain itu, pendirian Tenda Kenduri Perlawanan yang didirikan pada Jumat (19/4), itu juga sebagai bentuk kritik atas mundurnya demokrasi dan melemahkan fungsi Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kami semua mahasiswa se-Jabodetabek bersama rakyat dan akademisi tetap berdiri tegak terus berikhtiar sungguh-sungguh untuk turut menyelamatkan republik ini,” kata salah seorang mahasiswa membacakan petisi.

Mahasiswa, rakyat, dan berbagai elemen lainnya berupaya menyelematkan Republik ini ?dari kerusakan sistemik yang sangat merugikan masa depan generasi muda dan generasi yang akan datang. “Karena itu kami mendirikan posko Tenda Kenduri Perlawanan,” ujarnya.

Mahasiswa menyebut Tenda Kenduri Perlawanan ini wadah berdiskusi mengenai persoalan rakyat sekaligus tempat pengaduan masyarakat yang tidak mendapatkan keadilan.

“Tempat bagi siapa pun korban ketidakadilan. Tempat orasi perlawanan dari berbagai kalangan, tempat konsolidasi dan mengorganisir pergerakan, tempat saling menolong sesama manusia maupun sesama rakyat,” katanya.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti isu kenaikan harga barang-barang pokok, harga BBM hingga isu PHK massal yang semakin berhembus kencang.

"Sebab saat ini rakyat sesungguhnya sedang menderita dengan naiknya harga-harga berkebutuhan pokok, apalagi kini terancam kenaikan harga BBM, PHK massal dan lain-lain. Saat yang sama rakyat muak dengan praktek kekuasaan yang korup, nepotisme dan merusak demokrasi," kata mahasiswa.

61

Sentimen: negatif (99.9%)