Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Kartini
Tokoh Terkait
Hari Kartini, Kolaborasi untuk Menumbuhkan Pemimpin Perempuan
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
Fajar.co.id, Jakarta — Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April harus terus dijadikan momentum pengingat dan penggerak bahwa lahirnya Indonesia sebagai sebuah bangsa tidak lepas dari peran dan dedikasi perempuan. Sejak dulu hingga saat ini, Indonesia terus menumbuhkan perempuan yang memiliki karakter leadership sekaligus berperan sebagai penggerak bagi sesamanya, masyarakat dan bangsanya.
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, salah satu semangat dan makna Peringatan Hari Kartini yang mesti terus direfleksikan saat ini dan di masa mendatang adalah perempuan Indonesia harus terus berkolaborasi dan berjuang bersama untuk meningkatkan kapasitas dan menguatkan karakternya. Kolaborasi ini bertujuan agar semakin banyak lahir dan tumbuh calon pemimpin perempuan baik di lembaga-lembaga formal di luar struktur pemerintahan maupun di lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif di semua tingkatan, termasuk menjadi pemimpin di berbagai organisasi dan komunitas masyarakat.
“Penting bagi perempuan untuk terus berkolaborasi menumbuhkan sebanyak mungkin calon pemimpin perempuan yang akan menempati posisi strategis di berbagai institusi. Kepemimpinan perempuan di berbagai institusi ini penting untuk membuka jalan pembangunan inklusif gender sehingga perempuan dengan kapasitasnya mampu mempengaruhi pengambilan keputusan di semua tingkatan,” ujar Fahira Idris di sela-sela memperingati Hari Kartini di Jakarta (21/4/2024).
Hadirnya para pemimpin perempuan, lanjut Fahira Idris, akan mempercepat pembangunan inklusif gender untuk memastikan setiap orang memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari sosial, ekonomi, budaya dan politik.
Menurutnya, semua isu publik di mana kehidupan bertumpu mulai dari kesehatan, pendidikan, kesejahteraan anak, perlindungan sosial, pembangunan infrastruktur, ketenagakerjaan hingga stabilitas harga bahan pokok dan lainnya sangat terkait dengan perempuan.
Kolaborasi menumbuhkan pemimpin perempuan bermakna perempuan membutuhkan dukungan terutama oleh sesama perempuan secara khusus. Selain itu, penguatan kapasitas para calon pemimpin perempuan di Indonesia harus ditangkap sebagai peluang untuk memecahkan problema bangsa dan sebuah proses timbal balik yang saling menguatkan. Kehadiran pemimpin perempuan dengan pendekatan pembangunan inklusif gender ini diharapkan bukan hanya sekadar ikatan pemimpin dengan masyarakatnya tetapi menjadi solusi berbagai problem bangsa.
“Semakin banyak perempuan menempati posisi strategis maka diharapkan berbagai kesenjangan antara laki-laki dan perempuan yang menjadi hambatan pembangunan misalnya kesenjangan upah, akses ke pasar kerja, peluang kewirausahaan, atau kesenjangan akses terhadap sumber daya politik bisa lebih cepat diatasi,” ujar Fahira Idris yang juga aktivis perempuan. (rls)
Sentimen: positif (92.8%)