Jepang Berencana Bangun Kerangka Dialog Baru Tentang Peraturan AI
SuaraSurabaya.net Jenis Media: News
Jepang mempertimbangkan bangun kerangka baru untuk dialog untuk membahas peraturan internasional mengenai penggunaan yang tepat dari teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif.
Fumio Kishida Perdana Menteri Jepang diperkirakan akan mengungkapkan rencana untuk meluncurkan pertemuan “Friends” mengenai masalah AI, pada dewan menteri Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan pada 2-3 Mei di Paris.
Dilansir dari Antara pada Sabtu (20/4/2024), melalui kerangka kerja tersebut Jepang akan menyerukan dukungan yang lebih luas terhadap Proses AI Hiroshima.
Itu adalah sebuah inisiatif yang diluncurkan tahun lalu oleh negara-negara Kelompok Tujuh untuk memfasilitasi diskusi mengenai pembuatan peraturan global.
Langkah ini dilakukan ketika dunia sedang mencari cara untuk memanfaatkan alat AI generatif yang berkembang pesat, termasuk ChatGPT.
Sementara kekhawatiran berkembang bahwa penyebaran disinformasi melalui penyalahgunaan AI dapat mengancam demokrasi dan stabilitas politik.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Jepang bertujuan untuk memainkan peran utama dalam pembuatan peraturan AI internasional yang akan mendorong pengembangan teknologi dan peraturannya.
Penciptaan Proses AI Hiroshima disepakati pada KTT G7 yang dipimpin oleh Kishida di Hiroshima pada bulan Mei 2023.
Pada bulan Desember lalu, para menteri digital G7 menyusun kerangka kebijakan komprehensif dari proses tersebut dan hal ini disetujui oleh para pemimpin G7 dalam telekonferensi di bulan yang sama.
Ini adalah skema internasional pertama yang mencakup prinsip-prinsip panduan dan kode etik tidak hanya bagi pengembang tetapi juga bagi pengguna.
Menurut pemerintah Jepang, pedoman tidak mengikat ini bertujuan untuk mempromosikan sistem AI canggih yang aman, terjamin, dan tepercaya. (ant/ike/saf/iss)
Sentimen: negatif (66%)