Sentimen
Positif (64%)
16 Apr 2024 : 20.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Cilandak, Banyuwangi, Ponorogo, Lebak Bulus, Yogyakarta, Joglo, Tegal

Genteng dan Pendopo Rumah Anies Baswedan Jadi Diambil Pemda? Ternyata Ini Penyebabnya

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

16 Apr 2024 : 20.31
Genteng dan Pendopo Rumah Anies Baswedan Jadi Diambil Pemda? Ternyata Ini Penyebabnya

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Kabar mengenai genteng dan pendopo rumah Anies Baswedan yang akan diambil oleh pemerintah daerah (pemda) telah menjadi topik perbincangan yang hangat dalam beberapa waktu terakhir.

Sumber kabar tersebut, yaitu cuitan dari akun X @se*********, mengutip pernyataan Ahmad Dhani yang menyebut genteng dan pendopo tersebut berasal dari rumah kyai Hasan Besari, pendiri Gontor, yang kemudian membuat pemda Banyuwangi berniat untuk mengambilnya kembali sebagai peninggalan sejarah.

Pernyataan tersebut memunculkan rasa ingin tahu akan asal usul genteng dan pendopo rumah Anies.

Dalam sebuah podcast, Anies Baswedan pernah menjelaskan bahwa pendopo tersebut berasal dari bangunan Ponpes Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur, yang sudah ada sejak tahun 1743.

Awalnya, pendopo ini digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, namun karena pertumbuhan jumlah santri yang pesat dan keterbatasan ruang, pendopo tersebut akhirnya terbengkalai.

"Ini adalah sebuah joglo yang tercatat itu 1743. Ini dulunya di kompleks pesatren Tegal Sari di Ponorogo, Jawa Timur. Joglo ini digunakan untuk kegiatan belajar mengajar," ujar Anies, merujuk pada pendopo tersebut.

Baca Juga: Seberapa Pentingkah Taman yang Dibangun Era Anies Baswedan Ini? Kini Jadi Pusat Perhatian

Selanjutnya, kayu-kayu bekas pendopo tersebut dijual oleh ahli waris dan kemudian ditemukan oleh seorang rekan Anies.

Kayu-kayu itu kemudian dirangkai ulang dan dibangun kembali menjadi pendopo di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Penting untuk dicatat bahwa pendopo ini dulunya merupakan kediaman Kiai Hasan Besari, pendiri Ponpes Tegalsari, yang membangun pendopo pada tahun 1973 sebagai hadiah dari Sultan Pakubuwono II saat menikahkan putrinya.

Jenis pendopo ini juga berbeda dengan yang biasanya ada di Ponorogo, karena merupakan jenis Satria Pinayung Lambang Gantung yang umumnya ditemui dalam komplek keraton Yogyakarta.

Hal ini tidak mengherankan mengingat pendopo tersebut merupakan hadiah dari Sultan Pakubuwono II kepada Kiai Hasan Besari.

Meski sempat diungkapkan oleh Ahmad Dhani bahwa pemerintah Ponorogo berencana untuk meminta kembali pendopo Anies atas nama cagar budaya, namun hal ini masih menjadi perdebatan dan perbincangan hangat dalam masyarakat.

Baca Juga: Kota Bandung Segera Miliki Jalan Tol Baru Membelah Pusat Kota dari Pasteur hingga Gedebage, Anggarannya Senilai Rp6 Triliun

Dengan demikian, perjalanan sejarah genteng dan pendopo rumah Anies masih menyimpan banyak misteri dan cerita menarik di baliknya.***

Sentimen: positif (64%)