Sentimen
Negatif (79%)
16 Apr 2024 : 15.18
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Tokoh Terkait

Waspada Banjir-Tanah Longsor, Hujan Lebat-Petir Ancam Daerah Ini

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

16 Apr 2024 : 15.18
Waspada Banjir-Tanah Longsor, Hujan Lebat-Petir Ancam Daerah Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan baru terkait prakiraan cuaca untuk sepekan ke depan. BMKG memperingatkan potensi peningkatan curah hujan dengan intensitas bervariasi.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto memperingatkan sederet fenomena dinamika atmosfer yang akan memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia.

Untuk itu, BMKG pun mengimbau masyarakat, terutama pemudik yang masih dan akan melakukan perjalanan balik dari kampung atau tempat berlibur Lebaran 2024 agar waspada.

-

-

Guswanto mengungkapkan, adanya kombinasi deretan fenomena atmosfer dapat menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat.

"Yang disertai kilat/petir dan angin kencang dengan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya dalam keterangan di situs resmi BMKG, dikutip Selasa (16/4/2024).

"Kondisi ini berlangsung di sebagian wilayah Indonesia hingga 21 April 2024," tambahnya.

Deretan fenomena tersebut adalah:

- gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di sebagian wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Yang dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut dalam sepekan ke depan.

- gelombang atmosfer Kelvin yang diprakirakan aktif di wilayah Sumatera dalam sepekan ke depan yang dapat memicu adanya potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

- sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Cina Selatan Utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua.

Sirkulasi-sirkulasi tersebut membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, di laut Seram dan dari papua barat hingga Papua Pegunungan serta membentuk daerah konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih.

"Labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia," jelas Guswanto.

Peringatan Khusus

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menambahkan, potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 16 - 21 April 2024 dapat terjadi di:

- sebagian besar Sumatra terutama bagian pesisir barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara
- Kalimantan
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Pesisir utara Sulawesi Utara
- Maluku, Maluku Utara
- sebagian besar Papua.

"Maka dari itu, khusus kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan untuk berhati-hati dan senantiasa waspada. Ikuti arahan dan imbauan pemerintah," kata Andri mengingatkan.

"Khusus masyarakat yang bertempat tinggal daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang," tegasnya.

Andri juga meminta agar waspada fenomena Antecedent Precipitation. Yaitu terjadinya curah hujan yang turun sebelumnya dengan kemungkinan dapat memperparah dampak cuaca ekstrem.

"BMKG mengimbau masyarakat mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong-royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya," katanya.

"Mohon dipahami yang kami sampaikan ini adalah kondisi secara umum atau general di masing-masing wilayah. Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih akurat dan informasi perubahan cuaca setiap saat dengan resolusi yang lebih tinggi di setiap kecamatan, masyarakat diimbau untuk dapat mengakses aplikasi InfoBMKG," pungkas Andri.


[-]

-

Awas Jakarta Banjir! BMKG Kirim Warning Potensi Hujan Lebat
(dce/dce)

Sentimen: negatif (79.5%)