Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Sydney
Kasus: covid-19, Teroris
Tokoh Terkait
Penikaman di Gereja Sydney Bermotif Terorisme, Pendeta Pernah Sampaikan Khutbah Kontroversial
iNews.id Jenis Media: Nasional
SYDNEY, iNews.id - Kepolisian Australia mengungkap motif penikaman di gereja Sydney pada Senin kemarin adalah terorisme. Empat orang luka dalam serangan saat kebaktian itu, termasuk pendeta sekaligus pemimpin gereja atau uskup.
Pelaku yang diketahui masih remaja langsung ditangkap di lokasi usai beraksi. Massa yang marah sempat bentrok dengan polisi yang menuntut agar pelaku diserahkan ke mereka untuk dihakimi.
Serangan di gereja Asiria, Christ The Good Shepherd, itu terjadi saat pendeta Mar Mari Emmanuel sedang menyampaikan khutbah. Seorang pria tiba-tiba mendatanginya kemudian menghujamkan pisau beberapa kali ke tubuh sang pendeta. Insiden itu terekam kamera karena kebaktian disiarkan langsung melalui akun media sosial gereja.
Selain pendeta, tiga jemaat juga mengalami luka. Meski demikian luka yang mereka derita tak sampai mengancam nyawa.
“Kami yakin ada elemen-elemen yang memberikan keyakinan dengan ekstremisme bermotif agama. Setelah mempertimbangkan semua materi, saya memastikan bahwa itu adalah insiden teroris,” kata Kepala Kepolisian Negara Bagian New South Wales, Karen Webb, dikutip dari Reuters, Selasa (16/4/2024).
Dia menambahkan serangan tersebut sudah direncanakan. Pasalnya pelaku bukan penduduk setempat, melainkan tinggal di tempat yang jauh dari lokasi kejadian dan membawa pisau dari rumah.
Meski demikian Webb menegaskan berdasarkan hasil penyelidikan sejauh ini, polisi berkeyakinan pelaku melancarkan aksinya seorang diri.
Serangan tersebut melukai empat orang. Namun dampak tak langsung dari penikaman melukai puluhan orang lainnya. Layanan medis setempat merawat puluhan korban luka akibat bentrokan antara warga yang marah dengan polisi.
Sekitar 30 orang luka akibat bentrokan di luar gereja, tujuh di antaranya terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Beberapa polisi juga dirawat. Selain itu massa merusak 20 unit mobil polisi.
Perdana Menteri Anthony Albanese menegaskan, tidak ada tempat untuk ekstremisme kekerasan di Australia.
“Kita adalah bangsa yang cinta damai. Ini adalah waktunya untuk bersatu, bukan memecah belah, sebagai masyarakat dan sebagai negara,” kata Albanese.
Khutbah Kontroversial
Uskup Emmanuel merupakan pendeta yang populer di media sosial. Video khutbah-khutbahnya ditonton ratusan ribu, bahkan jutaan kali di berbagai platform media sosial, terutama TikTok. Ini yang menyebabkan banyak orang yang marah atas serangan tersebut.
Salah satu yang membuat dia terkenal adalah pandangannya yang keras dalam berbagai hal, termasuk mengenai pandemi Covid-19. Dia menggambarkan lockdown sebagai perbudakan massal.
Selain itu ada khutbahnya yang menyerang Islam. Khutbah yang yang diunggah di YouTube pada tahun lalu menunjukkan dia mengkritik Islam.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: negatif (100%)