Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pontianak
Tokoh Terkait
Otorita IKN Tanggapi Perihal Rumor Kereta Cepat Antar Negara, Bambang Susantono Justru Mengharapkan Hal Ini!
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
LENGKONG,AYOBANDUNG.COM - Rumor soal kereta cepat yang akan dibangun di Ibu Kota Nusantara atau IKN, kini menuai perhatian dari masyarakat.
Dikabarkan Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN), Bambang Susantono, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan resmi terkait rencana pembangunan kereta berkecepatan tinggi tersebut.
Dalam pernyataannya setelah acara di Masjid Baiturrahman, Desa Karang Jinawi, IKN, Bambang mengungkapkan bahwa belum ada diskusi konkret terkait rencana yang dimaksud.
Baca Juga: Viral Kondisi Langit Biru DKI Jakarta Pasca Mudik Lebaran, Warganet: Suasana Setelah Ibu Kota Pindah ke IKN
Lantas bagaimana kabar lebih lanjut perihal kereta cepat yang rumornya akan dibangun di IKN?
Akan tetapi, ia juga menyatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sedang mendorong kolaborasi empat negara.
Yakni termasuk Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina, untuk meningkatkan konektivitas logistik.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi di sub regional Asia Tenggara.
Baca Juga: Pembangunan Kereta Cepat Lintas Negara di IKN Nusantara Buat Malaysia Kaget, Ini Sebabnya...
Meskipun rencana pembangunan kereta berkecepatan tinggi masih dalam tahap pembahasan, Ibu Kota Nusantara sangat menyambut baik inisiatif tersebut.
Bambang Susantono menekankan bahwa pembangunan infrastruktur konektivitas, termasuk jalur kereta cepat, akan berdampak positif, terutama dalam membuka kawasan-kawasan pertumbuhan baru dan meningkatkan perekonomian.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Ibu Kota Nusantara, Muhammad Ali Betawi, juga menambahkan.
Bahwa menurutnya pembangunan kereta cepat akan mempercepat pembangunan wilayah di Kalimantan dan menjadikannya sebagai pusat ekonomi global bagi tiga negara, yaitu Indonesia, Brunei, dan Malaysia.
Baca Juga: Respon Ombudsman Terhadap Masyarakat Adat yang Menolak Diusir Hanya Demi IKN Nusantara, Temukan Ini...
Pengembangan jalur kereta cepat mengacu pada kesuksesan pembangunan jalur kereta cepat di Eropa sejak tahun 1970-an.
Diketahui jalur ini telah menjadi tulang punggung transportasi publik yang menghubungkan berbagai negara di Eropa.
Maka dari itu, rencana pembangunan jalur transbenua seharusnya diiringi dengan pengembangan industri produksi kereta cepat dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Hal ini akan memastikan efisiensi biaya pembangunan dan manfaat pembangunan yang optimal.
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat IKN Lintas Negara di IKN Disebut Jokowi Sudah Ada Rencana, Brunei Darussalam Tegaskan Tidak Terlibat
Rencana pembangunan kereta cepat transbenua yang diumumkan oleh perusahaan infrastruktur utama di Brunei Darussalam menunjukkan langkah konkret menuju konektivitas global.
Kereta cepat yang akan dinamai Transborneo itu dirancang untuk melintasi tiga negara, yaitu Brunei, Indonesia, dan Malaysia, membentang sepanjang 1620 KM.
Tahap pertama akan menghubungkan Pontianak, Kota Kinabalu, dan Putong, sedangkan tahap kedua akan melanjutkan ke arah selatan, menghubungkan Tutong dengan Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.
Dengan perkiraan biaya sekitar 70 miliar dolar AS, rencana ini menjanjikan pembangunan infrastruktur yang akan meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Baca Juga: Ancaman Bonus Demografi Bagi Indonesia, IKN Nusantara Akankah Jadi Solusi?
Dengan demikian, kolaborasi antar negara dalam pembangunan kereta cepat trans benua menjadi langkah penting dalam memperkuat ekonomi regional dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Brunei, dan Malaysia. ***
Sentimen: positif (49.9%)