LENGKONG,AYOBANDUNG.COM -- Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok, sempat menjadi perbincangan publik terkait tanah di IKN.

Mulanya ia tengah berdialog dengan seorang ibu-ibu berusia 82 tahun yang menyatakan dukungannya pada pasangan Prabowo-Gibran karena Capres tersebut bakal melanjutkan proyek IKN.

Namun, setelah mendengar alasannya soal IKN, Ahok menyatakan bahwa cita-cita Presiden Soekarno sebenarnya adalah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Tengah, bukan Kalimantan Timur.

Maka, Ahok menjelaskan hal tersebut kepada ibu-ibu yang beralasan mendukung Prabowo karena keberlanjutan IKN.

Dia menyebutkan bahwa tanah di Kalimantan Tengah sudah dibagi-bagikan dan dikuasai oleh banyak orang, dengan harga mencapai ratusan juta rupiah per meter persegi.

Ahok juga mempertanyakan pembiayaan untuk tanah yang akan digunakan dalam proyek pemindahan Ibu Kota Nusantara dan menanyakan siapa yang akan membayar harga tanah tersebut.

Baca Juga: Telan Dana hingga Rp195 Miliar, Proyek yang Digagas Anies Baswedan Bikin Resah Warga Karena Hal Ini!

Lantas mantan Gubernur Jakarta itu menyoroti juga tentang tanah yang akan dibangun dalam program pemindahan ibu kota negara tersebut.

Dia mempertanyakan siapa yang akan membayar untuk setiap jengkal tanah yang akan dibangun, menyebutkan bahwa semua orang harus membayar untuk tanah tersebut.

Lalu ia juga menunjukkan bahwa jika memang ingin memindahkan ibu kota, mengapa tidak mempertimbangkan Kalimantan Tengah seperti usulan Bung Karno, pendiri negara.

Dia menyatakan bahwa tidak perlu memaksakan pemindahan ke Kalimantan Timur jika memang lokasi tersebut tidak memungkinkan secara logistik dan ekonomi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan pandangannya bahwa jika memang ingin memindahkan ibu kota, pilihan lokasi haruslah dipertimbangkan secara cermat.

Lalu ia menyoroti bahwa menggunakan Borneo Timur sebagai lokasi baru akan menimbulkan berbagai masalah terkait dengan tanah, termasuk masalah pembiayaan dan kepemilikan tanah yang sudah ada.

Baca Juga: Ratusan Ribu Kendaraan Serbu Lembang Bandung Barat Selama 3 Hari Libur Lebaran

Sebagai alternatif, dia menyarankan agar Kalimantan Tengah dipertimbangkan sebagai lokasi yang lebih layak, dengan menekankan bahwa pemilihan lokasi baru harus memperhitungkan aspek-aspek logistik, ekonomi, dan sosial.

Dengan demikian, perdebatan tentang proyek pemindahan ibu kota negara masih menjadi topik yang hangat dan kompleks dengan pilihan lokasi yang memerlukan evaluasi mendalam untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan proyek tersebut.***