Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Tuban, Jati, Gresik
Tokoh Terkait
Kisah Korban Gempa Pulau Bawean Gresik Lewatkan Ramadhan di Pengungsian
iNews.id Jenis Media: Nasional
GRESIK, iNews.id - Gempa bumi bermagnitudo 6,5 mengguncang Tuban, Jawa Timur, pada 22 Maret lalu, menimbulkan kerusakan masif di Pulau Bawean, Gresik. Ratusan gempa mengguncang wilayah itu hingga awal April.
“Ini sangat mengagetkan. Ibu saya, umur 76 tahun, baru kali ini merasakan gempa semacam ini terjadi di Bawean,” ucap Anita, warga Bawean korban gempa.
Masyarakat Pulau Bawean harus melewatkan Ramadhan dalam situasi sulit pasca-gempa, tinggal di tenda-tenda pengungsian dalam kondisi memprihatinkan.
Anita mengisahkan saat awal mula gempa mengguncang Bawean. Pada siang itu dia sedang bersantai dengan anak perempuannya. Sementara suaminya bersiap ke masjid untuk Shalat Jumat.
“Saya bilang ke suami, ‘Kok ada yang goyang-goyang ini, Pak? Ada apa ini, pak?’. Suami saya teriak menyuruh saya dan anak keluar rumah,” ujar Anita.
Setelah itu Anita, suami, serta anak perempuan berlari ke luar rumah, menuju lahan kosong yang aman dari kemungkinan reruntuhan bangunan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, sejak 22 Maret hingga 4 April terjadi 477 kali gempa di wilayah itu, meski tak semua dirasakan.
Gempa di Bawean merusak sebagian besar fasilitas umum, seperti sekolah, masjid, musala, kantor, rumah dinas, pondok pesantren, puskesmas, dan pasar.
Kondisi itu membuat aktivitas warga terganggu. Termasuk pula berbagai kegiatan di Ramadhan ini.
Sebagian besar warga mengungsi, sehingga aktivitas mereka sehari-hari, termasuk kegiatan selama bulan suci dihabiskan di pos-pos pengungsian.
Anita bercerita bagaimana pengalaman itu dialami pada dirinya dan penyintas lainnya.
“Ada sedihnya ada senangnya di tenda pengungsian. Sedihnya kita tidak ada di dalam rumah. Kita berbuka puasa dan shalat tidak di dalam rumah, tapi di tenda pengungsian. Senangnya kita bisa berkumpul bersama saudara-saudara yang jauh di sini. Itu senangnya,” ujar Anita.
Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa ikut berkontribusi membantu para korban. Hal ini sangat baik untuk proses penanganan dan pemulihan dampak materiil maupun dampak psikis yang dialami warga terdampak gempa.
“Kami merasa tenang berada di sini bersama semuanya. Menghilang ketakutan rasanya. Kalau kami kembali ke dalam rumah masih ada ketakutan yang kami rasakan,” kata Anita.
Atas dasar situasi sulit di tengah masyarakat Pulau Bawean, DMC Dompet Dhuafa membantu para penyintas dengan mendistribusikan 40 paket Kado Lebaran, Selasa (2/4/2024).
Kado Lebaran didistribusikan di dua titik, di antaranya 30 paket disalurkan di Dusun Dedawang, Desa Teluk Jati Dawang, Kecamatan Tambak dan 10 paket di Dusun Batu Lintang, Desa Teluk Jati Dawang, Kecamatan Tambak.
Setiap paket kado Lebaran berisi sembako meliputi beras, minyak goreng, gula, tepung, ikan sarden, dan bahan pokok lainnya.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: negatif (88.7%)