Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Event: Ramadhan, Salat Idul Fitri
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Badung, Yogyakarta, Denpasar
Tokoh Terkait
Daftar Lokasi Sholat Idul Fitri Muhammadiyah di Bali pada 10 April 2024
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah telah merilis daftar lokasi sholat Idul Fitri di Provinsi Bali yang akan dilaksanakan pada Rabu, 10 April 2024. Berikut rincian lokasinya di masing-masing kota/kabupaten:
Denpasar
Gedung Dakwah PWM Bali Jl. Imam Bonjol Mushalla Ahmad Dahlan Jl. Pulau Batanta Lapangan Niti Mandala Renon Lapangan Stadion Nurah Rai Jl. MelatiTabanan
Lapangan Alit Saputra Mushala Sidratul Muntaha PCM SlemadegBadung
Lapangan Politeknik Negeri Bali, Kampus Bukit JimbaranBuleleng
Areal Parkir Ex Pelabuhan Gedung Dakwah PCM GerokgakJembrana
Masjid An Nur Muhammadiyah Jl. Danau Kelimutu No. 53, Lelateng Masjid As Shidiqiyah Sang Surya Gilimanuk, Melaya, Jembrana Maklumat MuhammadiyahBerdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, 30 Ramadhan jatuh pada Selasa, 9 April 2024 dan Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memperkirakan hari raya umat Islam tahun ini akan berlangsung bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.
"Insya Allah Muhammadiyah akan ber-Idul Fitri pada 10 April 2024 dan tampaknya Idul Fitri akan sama antara pemerintah dan Muhammadiyah," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu, 6 April 2024.
Meski demikian, Haedar yakin masyarakat muslim di Indonesia mampu menjaga toleransi terlepas dari sama atau tidaknya penetapan hari raya.
"Sama maupun berbeda insya Allah kita sudah masuk pada fase saling memahami dan toleransi," ujarnya.
Kalender Hijriah GlobalUntuk menyatukan sekaligus mengakhiri perbedaan penetapan hari raya, Haedar menyebut Muhammadiyah terus mengampanyekan terwujudnya Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Harapannya, kalender ini tidak hanya berlaku untuk Indonesia saja, tetapi juga untuk umat Islam di seluruh dunia, sehingga perbedaan hari raya tidak terjadi berulang.
"Sehingga nanti satu tanggal baru itu berlaku untuk di semua negara. Seperti kalender masehi yang tidak ada perbedaan," katanya.
Jika masih menggunakan kalender di negara masing-masing, Muhammadiyah memandang perbedaan dalam menentukan waktu-waktu penting umat Islam kemungkinan besar akan terus terjadi.***
Sentimen: netral (79%)